Bismillah...
Ingin bercerita tentang pengalamanku beberapa waktu lalu, bukan tentang sesuatu
yang istimewa, tapi tentang kebiasaan burukku (*lupa ingatan), ih gak ding,
lupa jalan... J.
Entah kenapa Aku selalu
merasa sulit untuk mengingat jalan atau alamat seseorang, meskipun Aku telah
berkunjung kesana, tapi saat akan kesana untuk kedua kalinya Aku akan mengalami
“lupa jalan” alias nyasar :D.
Menurut fikiranku hampir
semua jalan itu terlihat sama, pergi ke suatu lorong, kanan- kiri rumah orang, ke
lorong yang lain, sama kanan-kiri rumah orang (*ya iyaaalah, kalo bukan rumah
orang trus apa donk :P). Diriku nya aja yang parah, gak bisa ngebedain ini
lorong yang benar atau bukan, karena sekali lagi, semua TERLIHAT SAMA.
Beberapa hari yang lalu,
ada satu kejadian yang cukup menggelikan, berkenaan dengan kebiasaan burukku
ini :
Hari itu, Aku dan Norma
pergi belajar kelompok ke rumah salah satu temanku, yang terletak di daerah
Pelesiran, aku pernah kesana satu kali, di dalam angkot menuju kesana Aku
kembali membayangkan lokasi rumah temanku, membayangkan jalan menuju kesana,
lorong masuk kesana, sampai membayangkan gambaran depan rumah mereka, dalam
hatiku (*yess, sepertinya Aku berhasil mengingat semuanya dengan baik).
Norma yang mulai memahami
sifat burukku kami ini, (*eh, tapi sepertinya ini sifat buruk kami
berdua :D, hehe) mulai bertanya,
“Neng masih inget lorong
nya kan?”
Aku menjawab, dengan yakin
: “Masiih J”.
Oke, kali ini Aku
benar-benar yakin dengan jalan masuk dan lorong menuju kesana, aku mengeluarkan
mantera angkot setengah berteriak,
“Kiriiii”, dan seketika
itu juga angkot berhenti... “It’s Work” Hehe....
Kami berjalan ke jalan
plesiran dengan keyakinan penuh, dan seingatku kami harus memasuki lorong yang
terletak di sebelah kanan jalan, mulailah Aku melihat ke bagian kanan, bertemu
lorong pertama yang terlihat asing, *ah sepertinya bukan, lorong kedua dipenuhi
tangga-tangga, *ah, sepertinya juga bukan, masuk ke lorong ketiga, *nah,
sepertinya ini..., berjalanlah kami memasuki lorong itu, melirik kanan-kiri,
tapi sepertinya taka ada rumah yang mirip rumah temanku. Kami pun berjalan
keluar dari lorong itu, dan bertemu bapak-bapak yang membawa galon :
“Mau kemana neng?” sapa
Bapak itu ramah...
“Cari rumah temen Pak”,
jawab kami...
“Oh,
kirain mau cari kosan”, kata si Bapak sambil tersenyum.
Kami
pun berjalan keluar dari lorong itu, Aku berusaha kembali mengingat-ingat
lorong, tapi tetep saja *lupa...
Berulang
kali kami memutari jalan itu, dan kembali memasuki lorong yang sama, dan
bertemu Bapak yang sama pula, sambil tersenyum nyengir...
Akhirnya,
kami pun menyerah...
Aku
mengesemes temenku, mengatakan kalo kami tak berhasil menemukan rumahnya, dan
untungnya dia berbaik hati untuk menjemput kami berdua :D.
Oh, jalan, kumohon suatu kali engkau
mau bersahabat dengan memori ingatanku...
Menunjukkan beberapa “keyword” yang
mudah untuk kuingat...
Tapi, seandainya itu pun begitu sulit
untukku,
Aku berharap Ya Allah, selalu
tunjukkan Aku ke jalan yang benar...
“Shirootol Mustaqiim”... (*please yang ini
jangan nyasar)
Yah,
sebuah kebiasaan buruk, yang cukup merepotkan, dan tak berbakat jadi supir J.