Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) merupakan tahap seleksi kedua setelah
lulus Tes TKD (Tes Kompetensi Dasar). SKB terdiri dari 3 jenis tes, tes tertulis tentang bidang keilmuan, tes microteaching/MT (praktek mengajar) serta tes wawancara. Pada tahap SKB, jumlah peserta yang mengikuti tes sebanyak 3x dari jumlah
formasi yang ditawarkan (misalnya 1
formasi yang diminta,
maka peserta yang dipilih adalah
peserta dengan urutan 3 ranking tertinggi nilai TKD-nya). Alhamdulillah, Aku
mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes ini. Lokasi pelaksanaan SKB berada di instansi
yang dipilih, yaitu UNILA (Universitas Lampung).
1. SKB dijadwalkan pada tanggal 15-16
November 2017 di UNILA. Aku dan Kak Rizka memutuskan untuk berangkat tanggal 14 November sore dengan
penerbangan langsung Jambi-Lampung.
2. Kami sampai di Lampung kurang lebih pukul
19.00 malam. Aku segera menelfon taxi langganan etek/tante (adik Ayah). Kurang
lebih pukul 20.00 Aku sampai di rumah etek. Malamnya Aku mempersiapkan bahan
ajar, mulai dari RPS (Rencana Pembelajaran Semester), SAP (Satuan Acara
Perkuliahan), dan juga slide materi untuk durasi mengajar 10-15 menit.
Semuanya baru rampung pukul 00.30, kebiasaan the power of kepepet (Pelajaran
yang diambil, kebiasaan the power of deadline jangan dipelihara).
3. Pagi pukul 07.15 tanggal 15 November. Aku berangkat ke UNILA diantar oleh sepupuku Irfan. Kami
berhenti terlebih dahulu di fotokopi menuju di sekitar kampus untuk mengeprint
bahan microteaching. Setelah itu, Aku diantar ke
lokasi tes yang bertempat di Gedung
Rektorat. Pembukaan tes dilaksanakan pukul 09.00, yang dibuka langsung
oleh Rektor UNILA dan didampingi oleh Kabag Kepegawaian. Kurang lebih isi
sambutan Rektor, mengajak untuk bersama-sama memajukan UNILA, dan diharapkan untuk
lanjut studi S3 di Luar Negeri. Usai acara pembukaan, kami peserta tes yang
berjumlah 8 orang (3 geografi, 2 teknik informatika, 2 pg-paud, dan 1 geologi)
diminta untuk mengatur posisi untuk ujian tertulis SKB. Tes tertulis SKB
berisikan 100 soal geologi dalam waktu 90 menit. Aku mengerjakan tesnya
setengah mengantuk dan setengah pusing, efek begadang semalam dan capek
perjalanan. Akhirnya Aku paksa selesai juga 100 soal yang luar biasa ini.
Selesai tes, Aku diantar oleh pegawai kepeg-nya menuju Fakultas Teknik, lokasi tes microteaching. Wawancara dan microteaching dilakukan dari jam
13.00-15.00 oleh Dekan, Kajur, Sekjur, dan bagian TPMPF (so many questions and interrogations). Alhamdulillah semua berjalan lancar, kecuali di bagian penandatanganan surat
pernyataan yang dibubuhi materai 6000 yang agak sedikit macet :D.
4. 16 November 2017, tes wawancara dilakukan dengan
Wakil Rektor (WR) 2 dan WR 3. Tes yang semula dijadwalkan akan dilaksanakan
pada pukul 09.00, harus diundur hingga jam 11.00, dikarenakan para pewawancara
ada agenda lain. Prosedur tes
wawancara, dipanggil satu persatu ke dalam ruangan pewawancara. Pertanyaan dari
kedua pewawancara kurang lebih mengenai, perkenalan, motivasi menjadi dosen (kenapa ingin jadi dosen?),
kemampuan bekerjasama/bekerja dalam tim, kemampuan memecahkan masalah, pengalaman kerja, serta etika/kesopanan. Alhamdulillah, wawancara
berjalan lancar, terasa seperti sedang ngobrol saja. Jadi bayanganku sebelumnya mengenai
wawancara yang menegangkan salah total.
Pewawancara benar-benar bersahabat, dan ada yang mengajak bernostalgia tentang
Jambi pula.
5. Wawancara berakhir sekitar jam 15.00,
setelah itu diadakan penutupan secara informal oleh Kepala Kepegawaiannya.
Intinya beliau menyampaikan, hasil dari tes akan segera diserahkan ke pusat
(Kemristekdikti), silahkan memantau info selanjutnya dari website.
Apa lagi yang bisa dilakukan selanjutnya?
Berdo’a
minta diberikan yang terbaik dari Allah :).