Selasa, 27 Mei 2014

TAHURA-An Adventure!

Bismillah,
21 Mei 2014
Hari itu kami melaksanakan Ekskursi Mata Kuliah Petrologi, dengan tujuan Taman Hutan Raya Juanda dan Curug Dago. Keduanya bertempat di daerah Dago, untuk menuju kesana, tidak seperti ekskursi biasanya yang selalu menggunakan bis, kali ini kami cukup memanfaatkan carteran angkot untuk menuju ke lokasi.
Ngangkoot euy :)
Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 20 menit menggunakan angkot. Setibanya kami di lokasi ekskursi, ternyata dosen yang akan membimbing ekskursi telah tiba terlebih dahulu. Semua peserta ekskursi diminta berbaris perkelompok di depan pintu masuk Tahura. Ekskursi kali ini dibimbing oleh Pak Mirzam (salah satu dosen MK Petrologi), sepertinya Ibu Emmy (Pengampu MK Petrologi) berhalangan hadir. Pak Mirzam memberikan beberapa penjelasan pendahuluan terkait apa-apa saja yang akan dilakukan pada ekskursi ini, setelah itu setiap kelompok dibagi peralatan ekskursi, dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju titik singkapan pertama.
Goa Jepang
Singkapan pertama yang menjadi objek ekskursi ini adalah goa jepang. Goa jepang terdiri dari 3 pintu, dengan panjang singkapan sekitar 30 meter dan tinggi 10 meter. Pak Mirzam mulai memberikan penjelasan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan lokasi, ada beberapa metode yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan lokasi, seperti : metode 2 titik dan metode gawir sesar. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah menggambarkan jalur singkapan, dan terakhir mendeskripsikan singkapan mulai dari litologi (batuannnya), sampai dengan struktur-struktur yang terdapat pada singkapan. Penjelasan ini ditutup Pak Mirzam dengan sebuah pertanyaan, singkapan ini terjadi akibat flow ataukah fall deposit? Kami diberikan waktu 30 menit untuk menjawabnya.
Goa Jepang
Hadeeh..
Dimulailah pekerjaan “ngebatu” ini, dimulai dari melihat singkapan dari jarak jauh, PDKT dengan singkapan, trus ngelus singkapan, terakhir memalu (mengambil sampel dengan palu) singkapan (-_-). Aku berusaha melihat singkapan ini dari berbagai sisi, trus melihat batuannya, strukturnya, berharap menemukan titik terang, tapi sepertinya waktu 30 menit itu tak cukup temans....
Time Up!
Kami diminta berkumpul kembali, Pak Mirzam membuka diskusi, beliau menanyakan hasil pengamatan kami, dan beberapa teman diminta menjelaskan pendapat mereka terkait singkapan ini. Terakhir beliau menyimpulkan bahwa singkapan ini terdiri dari flow dan fall deposit, dimana bagian bawah terdiri dari fragmen kasar  akibat flow (aliran) dari produk gunung api purba, dan bagian atas lebih halus, akibat jatuhan (fall) dari fragmen gunung api yang lebih halus.
Curug Dago
Lokasi kedua terletak di daerah curug (bhs sunda : air terjun). Perjalanan menuju kesana cukup menantang, dimana kami melewati rute yang tidak biasa (alias buat rute sendiri J). Walhasil, berasa banget adventure-nya...hehe.
Sesampainya kami disana langsung disambut dengan hamparan batu-batu besar yang terletak di aliran sungai yang cukup deras. Kami segera mengatur posisi duduk di bangku-bangku batu, untuk mendengarkan penjelasan dari Pak Mirzam (aseeeliii...ini sekolah alam beneraaan J). Beliau menjelaskan beberapa hal yang penting terkait singkapan ini, mulai dari jenis batuannya yang berongga, menandakan ia membeku diatas permukaan, lalu dilanjutkan dengan penjelasan ada struktur intrusi dike yang terdapat di lokasi ini.
Intrusi Dike
Narsis di Curug Dago
Ini adalah lokasi terakhir ekskursi kami, selanjutnya kami diminta menyelesaikan laporan dibawah pohon pinus...
*Teringat salah satu pesan dosen geologi :
“Jika ingin menguasai suatu hal, pegang kuncinya!”
Sampai jumpa di ekskursi berikutnya!
----------------------------------

Pinus Tahura *I Love it J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar