Sabtu, 15 Maret 2014

TOEFL in Curhat

Bismillah...
Sudah cukup lama tidak menyapamu (bb (blog_bismillah)), maafkaaan cie ya
J...|sedang minggu-minggu UTS|, jadi rada sibuk belajar (ce’ilee gayanyaaa J).
Sebenarnya cie pengen cerita banyaaaak sama bb, tapi berhubung apa yang mau diceritain udah pada lupa (*menguap bersama soal-soal UTS), hehe, jadinya cerita tentang hari Jum’at kemarin aja yaa (*please jangan ngambek, kamu tetap dihatiku kook, hehe)...
Jum’at itu seperti biasa agenda belajar TOEFL di UPT Bahasa, cie lumayan telat datengnya, karena ngerjain translate’an dulu pagi-pagi, |bad habit| (*paling suka bangeet ngerjain sesuatu di batas waktuuu L). Meskipun udah berusaha dikerjain, tetep aja translate’an nya gak kelar, jam sudah menunjukkan pukul 08.00, jadwal untuk kelas TOEFL jam 08.00 tepat, artinya “TELAT”. Buru-buru “siap-siap” buat ngampus, pokoknya setengah berlarilah...hehe.
Akhirnya dengan nafas putus-putus sampai juga cie di depan pintu kelas, dan ternyataaaa.....cie hanya menemukan 2 orang peserta kursus dari jumlah total 15 orang, ckck..|Luar Biasa|. Seperti biasa, agenda belajarnya |sarapan soal-soal Structure|, mulailah cie menikmati satu-persatu menu sarapan yang dikasih Pak Rukman (Pengajar TOEFL).
Cukup lama berkutat dengan soal, dan akhirnya mulai bosan, dan mulailah kami “ngobrol” J. Dimulai dari bertanya tentang daerah, kebetulan ada teman cie, yang juga berasal dari pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Riau, obrolan terus berlanjuuut, melupakan soal-soal TOEFL yang masih anteng di meja masing-masing, kali ini mulai memasuki tema |curhat|, hehe. Kenapa bisa lari ke curhat yaaks?(I don't know lah...)
Awalnya membahas kegalauan kami yang |alih bidang|, dari fisika ke bidang ilmu Teknik, mulailah bercerita tentang pengalamannya masing-masing, cie yang ke Teknik Geologi dan 2 temen itu yang ke Teknik Perminyakan. Jadi, dari cerita itu kurang lebih kami menghadapi kegalauan yang sama |apakah kami sanggup untuk memasuki S2 Teknik nanti|.
Mungkin kalo gak ada sesi “Curhat in TOEFL”, cie gak bakalan pernah tau kalo mereka juga menghadapi kegalauan yang sama dengan cie, karena semua terlihat “menikmati” dan “adem ayem” aja dari luar, hehe.
Tapi, cie dapat banyak pelajaran dari sesi curhat dadakan ini,
* Bersyukur atas apa yang diberikan Allah, jadi jalan terbaik menghadapi kegalauan, dengan belajar sepenuh hati |melakukan yang terbaik
J|, dan yang terpenting niat nya dibenahi, jangan belajar buat dapet nilai, tapi belajar buat dapet ilmu, |kan nantinya mau mengajarkan lagi, toh J||be a good lecture|.
*Apa-apa yang Allah takdirkan buat kita, mulai dari dulu sampai saat ini, itu sebagai step-step atau training buat mempersiapkan |akan jadi apa kita nanti|.
*The last, impian untuk kuliah di Luar Negeri, akan SELALU DIPERJUANGKAN J |Aaamiin, insha Allah|.

------dan sesi curhat-pun diakhiri dengan satu rencana “Belajar IELTS di Pare”...
Ganbatte_Kudasai Che!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar