Selasa, 04 Desember 2018

Pengalaman Tes CPNS Dosen-Ristekdikti (Seri 3-Pemberkasan)


11 Desember 2017
Sore itu Aku masih berada di kampus, di Tekbum (Jurusan Teknik Kebumian) tepatnya. Tiba-tiba kak Rizka yang juga masih duduk manis di mejanya, memberi tahu dengan agak sedikit “hectic” bahwa pengumuman kelulusan tes CPNS Kemenristekdikti telah keluar. Aku langsung memburu laptop yang masih terbuka, laptop Mba Anggi (salah satu dosen Teknik Geologi), segera berselancar menuju website Kemenristekdikti, dan mendownload pengumuman. Lalu bersibuk-ria mencari-cari namaku di antara lembar-demi-lembar data pengumuman, jujur agak sedikit deg-degan. Kak Rizka yang telah terlebih dahulu menemukan namanya, segera berucap syukur, begitu juga Wahyudi. Tak lama kemudian Aku juga menemukan namaku di sana, Alhamdulillah lulus. Ada rasa haru dan kesyukuran yang teramat dalam, Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmusshalihaat…segala puji hanya milik Allah, dengannya sempurnalah seluruh kebaikan :’). Semoga Engkau limpahkan keberkahan Ya Allah.

12-19 Desember 2017-Pemberkasan
Gambar 1. Daftar Persyaratan Pemberkasan
Setelah pengumuman, peserta yang dinyatakan lulus seleksi diminta untuk melengkapi berkas yang akan dikirimkan ke Ristekdikti. Beberapa perlengkapan yang diminta seperti terlihat pada Gambar 1.
1.   Pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm berlatar belakang merah sebanyak 12 lembar dengan menuliskan nama dan tanggal lahir di balik pas foto tersebut. Harap ditulis menggunakan tinta yang tidak mudah luntur.
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Keterangan Telah Melakukan Perekaman KTP elektronik dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebanyak 3 lembar.
3. Surat lamaran yang ditujukan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (sesuai format pada Lampiran IV). Lamaran ditulis tangan sendiri dengan tinta hitam pada kertas folio bergaris dan ditandatangani sebanyak 3 rangkap. Surat lamaran tidak perlu diberi materai.
4.     Fotokopi ijazah dan transkrip nilai S1 dan S2 yang telah dilegalisir (tanda tangan dan cap basah) oleh pejabat yang berwenang (sesuai ketentuan pada lampiran V) sebanyak 3 rangkap.
5.      Daftar Riwayat Hidup (sesuai format pada Lampiran VI) yang ditulis tangan sendiri dengan huruf kapital/balok dan tinta hitam, ditandatangani dan ditempel pas foto 3 x 4 cm berlatar belakang merah sebanyak 3 rangkap. Daftar Riwayat Hidup dicetak pada kertas HVS ukuran F4. Tata cara pengisian, dapat dilihat pada halaman akhir Daftar Riwayat Hidup.
6.   Surat pernyataan (sesuai format pada Lampiran VII) diisi dengan tinta hitam dan ditandatangani di atas materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) sebanyak 3 rangkap. Surat pernyataan dicetak pada kertas HVS ukuran A4.
7.  Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah/Kepolisian Resort yang masih berlaku sekurang-kurangnya sampai dengan bulan Februari 2018 beserta 2 rangkap fotokopi yang telah dilegalisir.
8. Asli surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari Rumah Sakit Pemerintah, yang terbaru (dikeluarkan bulan Desember 2017) beserta 2 rangkap fotokopi yang telah dilegalisir.
9.  Asli surat keterangan bebas narkotika, psikotropika, precursor dan zat adiktif lainnya (NAPZA) dari Rumah Sakit Pemerintah, yang terbaru (dikeluarkan bulan Desember 2017) beserta 2 rangkap fotokopi yang telah dilegalisir.
10. Fotokopi Surat Keputusan/Keterangan bukti telah/pernah bekerja (jika ada), sebanyak 3 rangkap.
11. Fotokopi surat nikah dan akte kelahiran anak (bagi yang telah menikah atau memiliki anak), sebanyak 3 rangkap.
Karena ada jadwal Kuliah Lapangan (KL) 1 Teknik Geologi UNJA di SUMBAR, akhirnya Aku memutuskan untuk mempersiapkan berkas ini dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, agar bisa segera menyusul ke ranah minang. Segera saja Aku mengumpulkan berkas-berkas yang ada di kosan, seperti fotokopi ktp, legalisir ijazah dan transkrip, dan fotokopi SK pernah bekerja. Sisanya akan  mulai dicicil besok.

12 Des 2017
Hal pertama kali yang Aku rencanakan akan diurus adalah SKCK, karena Aku berada di Kota Jambi, Aku berinisiatif untuk mengurusnya langsung ke POLDA Jambi, agar tidak perlu balik ke Kabupaten Muarasabak lagi yang terbilang cukup jauh (1,5 jam dari Kota Jambi). Pagi sekali Aku sudah bersemangat memacu beat-hijau ke daerah The-Hok, menuju POLDA, sampai disana segera menuju tempat pembuatan SKCK, menemui salah seorang petugas yang berada disana. Dan ternyata, SKCK untuk pemberkasan CPNS hanya bisa diurus di Polres tempat domisili KTP, ini artinya Aku harus pulang ke Sabak.

Berlanjut ke berkas selanjutnya, Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Keterangan Bebas NAPZA. Aku memutuskan untuk segera menuju ke Rumah Sakit Umum (RSU) Jambi. Disana, untuk mengurus kedua surat ini dibutuhkan biaya 220ribu (Suket Sehat Jasmani (Keur) 20ribu dan Suket Bebas NAPZA 200ribu). Tesnya tidak lama, hanya harus bolak-balik naik turun tangga, mengurus ini-itu, hingga meminta legalisirnya.

Sekitar jam 2, baru selesai urusan di RSU. Aku segera menuju RSJ (Rumah Sakit Jiwa) untuk mengurus Suket Sehat Rohani. Ternyata, pelayanan di RSJ tutup sampai jam 3, dan Aku diminta kembali lagi kesana esok harinya.

13 Des 2017
Esoknya, pagi-pagi sekali Aku kembali ke RSJ, biaya untuk pembuatan surat ini 200ribu. Tesnya berupa menjawab pertanyaan benar-salah sebanyak 567 soal, yang benar-benar membuatku bosan. Beberapa pertanyaan yang masih kuingat dari tes ini “ Anda menyayangi ibu Anda?” entah diulangnya berapa kali pertanyaan ini, belum lagi ada pertanyaan “Anda suka menyimpan barang yang tidak berguna”, so many questions, buat membuktikan rohani kita sehat atau tidak. Hasil tes baru keluar 2-3 hari setelah tes.

Setelah menyelesaikan tes yang sesuatu itu, Aku segera menuju ke Polres Sabak, mengejar berkas selanjutnya, SKCK. Sampai di Polres Sabak kurang lebih pukul 1 siang, ternyata pegawainya sedang istirahat. Jam 13.30 Aku kembali kesana, dan pegawai bagian rekam sidik jari sedang tidak di tempat. Aku diminta kembali lagi besok.

14 Des 2017
Sekitar jam 9 pagi Aku kembali lagi ke Polres Sabak. Masih disambut pegawai yang sama, ia sudah mengenaliku, menyambutku dengan ramah dan mengantarku ke bagian rekam sidik jari. Perekaman sidik jari ini memakan waktu hingga 30-40 menit. Usai kegiatan menempelkan seluruh jari-jari di cairan lengket seperti oli yang disapukan pada papan perekaman, Aku diminta memasukkan bahan ke loket bagian SKCK. Kurang lebih 10 menit menunggu, Aku dipanggil, SKCK nya sudah selesai. Saat pulang dari Polres, ada razia di simpang depan Polres, Aku yang tak punya SIM benar-benar tidak tahu bagaimana harus pulang ke rumah. Alhamdulillah ada salah seorang polisi yang berbaik hati mengiringku ke luar dari zona razia.

Setelah menyelesaikan semua persyaratan yang harus diurus ke luar, saatnya latihan menulis. Mulai dari menulis surat lamaran, daftar riwayat hidup dan surat pernyataan, dan semuanya rangkap 3, benar-benar membuat pegal. Selesai acara tulis menulis Aku segera menyiapkan map dan amplop untuk pengiriman.

15 Des 2017
Aku kembali lagi ke Jambi. Target nekadku hari ini, semua bahan fix dan siap kirim.
Sampai di Jambi Aku segera mencetak foto di studio foto. Aku juga meminta tolong Saddam yang juga bersamaan denganku tes Rohani (salah seorang teman yang lulus CPNS BPPT) untuk membantu mengambilkan hasil tes Rohani-ku di RSJ. Setelah semua bahan siap semua. Aku segera menyusunnya sesuai dengan urutan yang diminta. Selanjutnya bahan ini kutitipkan ke Kak Rizka untuk pengiriman.
Pemberkasan selesai-tahap selanjutnya-menunggu…

Alhamdulillah J.

Jumat, 23 November 2018

Pengalaman Tes CPNS Dosen-Kemenristekdikti Seri 2-SKB (Seleksi Kompetensi Bidang)

Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) merupakan tahap seleksi kedua setelah lulus Tes TKD (Tes Kompetensi Dasar). SKB terdiri dari 3 jenis tes, tes tertulis tentang bidang keilmuan, tes microteaching/MT (praktek mengajar) serta tes wawancara. Pada tahap SKB, jumlah peserta yang mengikuti tes sebanyak 3x dari jumlah formasi yang ditawarkan (misalnya 1 formasi yang diminta, maka peserta yang dipilih adalah peserta dengan urutan 3 ranking tertinggi nilai TKD-nya). Alhamdulillah, Aku mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes ini. Lokasi pelaksanaan SKB berada di instansi yang dipilih, yaitu UNILA (Universitas Lampung).

1. SKB dijadwalkan pada tanggal 15-16 November 2017 di UNILA. Aku dan Kak Rizka memutuskan untuk berangkat tanggal 14 November sore dengan penerbangan langsung Jambi-Lampung.
2. Kami sampai di Lampung kurang lebih pukul 19.00 malam. Aku segera menelfon taxi langganan etek/tante (adik Ayah). Kurang lebih pukul 20.00 Aku sampai di rumah etek. Malamnya Aku mempersiapkan bahan ajar, mulai dari RPS (Rencana Pembelajaran Semester), SAP (Satuan Acara Perkuliahan), dan juga slide materi untuk durasi mengajar 10-15 menit. Semuanya baru rampung pukul 00.30, kebiasaan the power of kepepet (Pelajaran yang diambil, kebiasaan the power of deadline jangan dipelihara).
3. Pagi pukul 07.15 tanggal 15 November. Aku berangkat ke UNILA diantar oleh sepupuku Irfan. Kami berhenti terlebih dahulu di fotokopi menuju di sekitar kampus untuk mengeprint bahan microteaching. Setelah itu, Aku diantar ke lokasi tes yang bertempat di Gedung Rektorat. Pembukaan tes dilaksanakan pukul 09.00, yang dibuka langsung oleh Rektor UNILA dan didampingi oleh Kabag Kepegawaian. Kurang lebih isi sambutan Rektor, mengajak untuk bersama-sama memajukan UNILA, dan diharapkan untuk lanjut studi S3 di Luar Negeri. Usai acara pembukaan, kami peserta tes yang berjumlah 8 orang (3 geografi, 2 teknik informatika, 2 pg-paud, dan 1 geologi) diminta untuk mengatur posisi untuk ujian tertulis SKB. Tes tertulis SKB berisikan 100 soal geologi dalam waktu 90 menit. Aku mengerjakan tesnya setengah mengantuk dan setengah pusing, efek begadang semalam dan capek perjalanan. Akhirnya Aku paksa selesai juga 100 soal yang luar biasa ini. Selesai tes, Aku diantar oleh pegawai kepeg-nya menuju Fakultas Teknik, lokasi tes microteaching. Wawancara dan microteaching dilakukan dari jam 13.00-15.00 oleh Dekan, Kajur, Sekjur, dan bagian TPMPF (so many questions and interrogations). Alhamdulillah semua berjalan lancar, kecuali di bagian penandatanganan surat pernyataan yang dibubuhi materai 6000 yang agak sedikit macet :D.
4. 16 November 2017, tes wawancara dilakukan dengan Wakil Rektor (WR) 2 dan WR 3. Tes yang semula dijadwalkan akan dilaksanakan pada pukul 09.00, harus diundur hingga jam 11.00, dikarenakan para pewawancara ada agenda lain. Prosedur tes wawancara, dipanggil satu persatu ke dalam ruangan pewawancara. Pertanyaan dari kedua pewawancara kurang lebih mengenai, perkenalan, motivasi menjadi dosen (kenapa ingin jadi dosen?), kemampuan bekerjasama/bekerja dalam tim, kemampuan memecahkan masalah, pengalaman kerja, serta etika/kesopanan. Alhamdulillah, wawancara berjalan lancar, terasa seperti sedang ngobrol saja. Jadi bayanganku sebelumnya mengenai wawancara yang menegangkan salah total. Pewawancara benar-benar bersahabat, dan ada yang mengajak bernostalgia tentang Jambi pula.
5. Wawancara berakhir sekitar jam 15.00, setelah itu diadakan penutupan secara informal oleh Kepala Kepegawaiannya. Intinya beliau menyampaikan, hasil dari tes akan segera diserahkan ke pusat (Kemristekdikti), silahkan memantau info selanjutnya dari website.

Apa lagi yang bisa dilakukan selanjutnya?
Berdo’a minta diberikan yang terbaik dari Allah :).

Selasa, 03 Juli 2018

Pengalaman Tes CPNS Dosen-Kemristekdikti~(Seri 1-TKD (Tes Kompetensi Dasar))

Sedikit berbagi cerita mengenai tes CPNS yang Aku ikuti beberapa waktu lalu....

Awal September 2017 diumumkan beberapa formasi kementrian dan 1 pemerintah daerah, termasuk Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (RISTEKDIKTI). Aku memutuskan untuk mendaftar di kemenristekdikti, setelah mempertimbangkan beberapa universitas yang membuka formasi untuk lulusan S2 Teknik Geologi, Aku akhirnya memutuskan untuk mengambil  Fakultas Teknik (Teknik Geofisika) Universitas Lampung pada formasi Dosen Lulusan Terbaik. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk mengambil instansi ini adalah karena lokasinya yang paling dekat dari daerah asalku (Jambi), ibuku juga menguatkan untuk mengambil di Lampung, karena ada etek (tante) yang berdomisili di daerah ini.

Aku mulai mengumpulkan persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar CPNS, meskipun mengumpulkan hanya sebatas me-list dalam catatan harian hijau-ku, maklum kebiasaan the power of deadline. Akhirnya di tanggal 21 September 2017 barulah Aku mulai proses pendaftaran yang real-nya, dan ternyata prosesnya tak semudah yang dibayangkan. Beginilah kurang lebih step-stepnya:
  1. Membuat akun di https://sscn.bkn.go.id/, pembuatan akun ini Aku coba berkali-kali karena servernya yang lagi sibuk dan beberapa kali gagal, ini efek mengerjakan sesuatu di batas waktu :D, hehe. Pada website tersebut, kita diminta untuk memasukkan NIK dan No. pada kartu keluarga, ini dimaksudkan agar pelamar hanya mendaftar pada 1 formasi. Setelah itu, kita diminta memilih kementrian tujuan, Aku meng-klik kemristekdikti. Setelah pemilihan tersebut, kita di alihkan ke website khusus cpns kementrian.
  2. Setelah berhasil membuat akun di situs tersebut, kita di alihkan ke situs http://cpns.ristekdikti.go.id/, pada situs ini kita diminta login kembali dengan memasukkan NIK dan password. Akan tetapi ternyata login di website ini lebih sulit lagi. Aku menunggu kurang lebih 2x24 jam, baru berhasil login pada website tersebut, Alhamdulillah. Di website ini kita diminta memilih universitas tujuan, serta jurusan yang akan dipilih. Kita juga bisa melihat jumlah pelamar saat ini yang mendaftar pada formasi yang kita pilih. Saat Aku mendaftar jumlah pelamar saat ini ada 2 pelamar, 3 termasuk Aku. Akhirnya proses pendaftaran online selesai pada tanggal 23 September 2017. Pelajaran 1, lebih baik mendaftar akun sedini mungkin, untuk menghindari server sibuk jelang deadline.
  3. Setelah itu Aku mulai mengumpulkan dan menyusun berkas yang akan dikirimkan, dengan deadline akhir pengiriman pada tanggal 25 September 2017. Beberapa persyaratan yang dipersiapkan adalah: surat lamaran yang ditulis tangan dan ditempel materai 6000, pas foto 4x6 (4 lembar), fotokopi KTP, asli bukti pendaftaran online yang telah ditandatangani, fotokopi ijazah dan transkrip yang telah dilegalisir, serta surat keterangan akreditasi prodi dan perguruan tinggi. Semua berkas dimasukkan ke dalam map merah dan dikirimkan ke kampus tujuan. Aku mengirimkan semua berkas tepat di hari terakhir pengiriman, 25 September 2017. Saatnya menanti pengumuman kelulusan berkas. Pelajaran 2lengkapi berkas yang dibutuhkan, dan segera kirimkan, hindari the power of deadline.
  4.  Pengumuman kelulusan berkas keluar pada tanggal 7 Oktober 2017, saat itu Aku sedang berada di lokasi pengabdian, Teluk Kenali. Salah seorang teman mengirimkan file pengumuman kelulusan berkas di instansi yang Aku lamar. Akan tetapi, namaku tidak tercantum disana, Aku tidak lulus berkas.
  5. Tak lama setelah pengumuman ini Aku sakit, Vertigo kata dokter. Kurang lebih 10 hari Aku istirahat di rumah, memang benar-benar tidak sanggup untuk membuka laptop dan belajar Tes CPNS. Di titik itu, ada rasa syukur di hatikunamaku tidak tercantum pada kelulusan berkas, Sepertinya, Allah memintaku untuk istirahat di rumah. Pelajaran 3selalu positive thinking sama Allah, karena rencana Allah selalu baik.
  6. Bi iznillah, tanggal 26 Oktober 2017 keluar pengumuman susulan kelulusan berkas untuk 14 orang, dan namaku tertera disana. Alhamdulillah ‘ala kulli haal Ya Allah.
  7. Ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengen sistem CAT (Computer Assisted Test) dijadwalkan pada tanggal 28 Oktober 2017 sesi VI (18.30-20.00). Waktu yang sangat mepet sekali, mengingat Aku hanya memiliki waktu 1,5 hari untuk mempersiapkan semuanya ditambah lagi kondisi tubuhku yang sedang kurang fit setelah sakit kurang lebih 10 hari. Akhirnya dengan diantar adik, Aku pergi ke lokasi tes pada pukul 16.00. Aku berharap masih bisa belajar di lokasi tes. Ternyata Aku salah, di lokasi tes suasananya benar-benar tidak pas untuk belajar, suasananya terlalu ramai. Dberanda tempat tes terdapat 1 monitor besar yang menampilkan live score TKD peserta yang sedang ujian. Disana terpantau pergerakan score peserta seiring berjalannya waktu untuk mengejar passing grade yang ditentukan. Hal ini membuat para pengamat riuh, benar-benar berasa seperti suasana menonton pertandingan sepak bola. Aku memilih duduk agak jauh dari monitor, badanku masih gemetar, masih bersisa efek sakitnya. Setelah registrasi dan menonton video tata cara ujian CAT, Aku menuju masjid untuk shalat maghrib. Usai shalat maghrib, kami langsung diarahkan ke ruang ujian. Ruang ujian tersebut kurang lebih berisi 20 komputer, dikarenakan sesi VI hanya terdiri dengan 13 orang peserta, kami diminta untuk memenuhi sisi bagian depan saja. Pengawas ujian yang berasal dari BKN Pusat memberikan arahan mengenai tata cara ujian, lalu kami diminta memulai secara bersama-sama. Ujian berlangsung 90 menit dan terdiri dari 100 butir soal dengan rincian (TWK/Tes Wawasan Kebangsaan 35 soal, TIU/Tes Intelegensia Umum 30 soal, dan TKP/Tes Karakteristik Pribadi 35 soal). Aku memilih menyelesaikan soal TKP terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan TWK dan terakhir TIU. Strategi ini sengaja Aku pilih terkait dengan manajemen waktu, kerjakan soal yang mudah terlebih dahulujika ada soal yang sulit dan panjang, lebih baik ditinggalkan dulu (Pelajaran 4). Akhirnya 90 menit berlalu, layar komputer otomatis menutup tampilan soal, tertera score akhir di layar TWK=70, TIU=100, TKP=162, beserta tulisan “Terimakasih Anda telah selesai melaksanakan TKD”, tulisan ini khusus untuk formasi khusus. Untuk formasi umum biasanya tertera tulisan lulus/tidak lulus passing grade.
Tampilan Website Kementrian

*****
Usai maghrib tanggal 9 November 2017, masuk WA dari Kak Rizka (salah seorang dosen geofisika di jurusanku), “Selamat Rahmi, tinggal satu orang, Lampung nih”, tulis kak Rizka sambil mengirimkan attachment file Universitas Lampung (UNILA). Aku lulus dan Alhamdulillah Kak Rizka lulus juga di ITERA-Lampung. Bismillah, one step closer

Selasa, 29 Agustus 2017

Entrepreneur itu Merdeka!

sumber: www.linkedin.com
72 tahun Indonesia merdeka, bukan usia yang muda lagi untuk ukuran umur manusia. Memasuki tahap pensiun untuk seorang abdi negara, sudah semestinya Indonesia benar-benar merdeka. Lantas, sudah merdekakah kita (Indonesia)?

Teramat sulit untuk sekedar menjawab pertanyaan ini, mari kita coba kembali kepada definisi merdeka?. Menurut KBBI, merdeka diartikan tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Jika kita kembali pada definisi merdeka dan kembali berkaca pada diri kita, harus dengan berat hati kita simpulkan ternyata kita belum merdeka dalam arti yang sesungguhnya.

Faktanya, negeri tumpah darah ini masih banyak memiliki masalah yang tak kunjung usai. Salah satu masalah yang masih menjadi momok, pengangguran. Indonesia masih saja bermasalah pada kurangnya pekerjaan, banyaknya pengangguran. Oke, kita berhenti pada satu masalah ini saja, pengangguran. Lantas apa solusinya? Secara sederhana jawabannya adalah “bagaimana cara kita mempekerjakan diri sendiri”. Merdeka dari pengangguran adalah menjadi entrepreneur.

Kata kunci untuk menjadi seorang entrepreneur adalah kemauan untuk berubah. Perubahan berarti terjadi perbedaan posisi dari yang belum merdeka menjadi merdeka, dari yang belum mampu mempekerjakan diri sendiri, menjadi mampu. Hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur adalah merubah pemikirannya. Menjadi seorang entrepreneur berarti berfikir merdeka dalam mempekerjakan dirinya sendiri, berfikir merdeka dalam menentukan pilihan-pilihan hidup yang akan diambilnya, dan merdeka memilih masa depannya.

Entrepreneur adalah salah satu solusi terbaik untuk merdeka. Kerja bersama adalah bagian yang tak terpisahkan dari seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur adalah orang yang mampu mempekerjakan dirinya sendiri, membantu orang lain, dan menjadi solusi dari permasalahan negeri ini. Mari berubah untuk Indonesia, Bill Gates pernah berkata “jika kamu terlahir dalam kondisi miskin bukan salahmu, tapi jika mati dalam kondisi miskin itu salahmu”. Indonesia ada di tangan kita, pemuda yang entrepreneur.

*Flash Blogging Jambi, 30 Agustus 2017

Selasa, 01 Agustus 2017

Kulonprogo (3-23 Juli 2017)

-sebuah catatan lapangan ringkas-
By. @rahmimulyasari

 Bismillah….
P
erjalanan kali ini mengisahkan tentang pencarian bebatuan (lagi) dalam kegiatan KULIAH LAPANGAN 2 Teknik Geologi Univ. Jambi dengan tujuan Kulonprogo, Yogyakarta. Mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini berjumlah 31 orang ditambah 4 orang dosen(Mas Eko, Mas Yudi, Mbak Lena, Aku). Kami berangkat dari Jambi dengan pesawat jam 06.00 pagi. Sampai  di Jakarta jam 7 pagi, penerbangan berikutnya menuju Jogja dengan maskapai yang berbeda, jadi kami harus memindahkan sendiri bagasi kami. Mengumpulkan bagasi dan pindah terminal memakan waktu yang cukup lama mengingat jumlah rombongan yang terbilang ramai. Akhirnya kami sampai di terminal berikutnya pada pukul 11, Alhamdulillah penerbangan berikutnya di jam 1 siang, jadi kami masih memiliki cukup waktu untuk mengurusi bagasi dan beristirahat. Pada penerbangan kedua rombongan terpecah menajadi 2 maskapai, jadwal keberangkatannya pun selisih 1 jam. Kami berangkat dari Jogja pada pukul 1 siang dan sampai di Jogja jam 14.30, sedangkan rombongan yang lain tiba satu jam setelahnya. Setelah semua berkumpul, sekitar jam 05.30 sore akhirnya kami berangkat menuju Kulonprogo, tepatnya menuju Kampus Lapangan STTNAS. Jam 8 malam kami sampai di kampus lapangan. Kampus lapangan ini sangat baik, bangunannya masih baru, terdiri dari beberapa ruangan besar untuk kamar dan 1 aula. Kamar dosen dan mahasiswi terletak di lantai dasar, sedangkan kamar mahasiswa putra terletak di lantai 1. Semuanya sibuk membereskan barang bawaannya masing-masing, setelah semuanya selesai beberes, barulah menuju ke aula untuk makan malam bersama. Lalu kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Hari Keberangkatan
Day 1 (4 Juli 2017)
Pagi ini kami melaksanakan orientasi medan. Kegiatan ini diampu oleh 2 dosen STTNAS, Pak Budi dan Bu Win. Peserta orientasi medan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok utara dan selatan. Kelompok selatan dibimbing oleh Pak Budi, sedangkan kelompok utara dibimbing oleh Bu Win. Saya mengikuti rombongan utara, perjalanan ke utara cukup terjal-mendaki. Stopsite pertama terletak di perempatan jalan, di lokasi ini kami menemukan endapan. Mengenai endapan dan soil, Bu Win memberitahu perbedaannya, "endapan terletak pada morfologi datar yang secara gravitasi tidak bergerak lagi, sedangkan soil berada pada morfologi yang tidak datar dan belum tertransport, jadi jelas ia berasal dari batuan asal apa?". Bu Win memberikan pelajaran pertama, saat menemukan sebuah singkapan yang harus diperhatikan dalam pengamatan singkapan adalah: 1. Aspek geomorfologi (pengamatan geomorfologi suatu daerah, apakah daerah tersebut termasuk pada daerah lembah atau bukit, dll.?); 2. Aspek litologi (litologi termasuk dalam sedimen terkonsolidasi atau tidak terkonsolidasi, jika tidak terkonsolidasi maka diklasifikasikan lagi apakah endapan tersebut termasuk dalam endapan eluvial, koluvial, atau alluvial); 3. Data struktur geologi seperti patahan, breksiasi, ataupun kekar; 4. Data Geologi pendukung lainnya (gerakan tanah, daerah penambangan, dll.) yang bertujuan untuk pengembangan ke depannya.

Stopsite kedua berada dekat persawahan-penanjakan. Morfologi di suatu daerah dapat dikontrol oleh litologi dan struktur, perubahan morfologi menggambarkan perubahan tingkat resistensi batuan/litologi, keberadaan struktur geologi juga mempengaruhi bentukan morfologi suatu daerah. Pada lokasi pengamatan kedua yang terletak pada morfologi bergelombang, ditemukan Formasi Nanggulan dengan variasi litologi berupa batupasir, batulempung, dan batupasir karbonatan. Stopsite ketiga terus ke arah utara, berada di dekat jembatan, ditemukan singkapan batulempung Nanggulan Fm., yang telah dianalisis oleh peneliti sebelumnya dengan analisis XRD dan diketahui berjenis montmorillonit* (punya daya mengembang dan mengkerut yang ekstrim, bila mengembang volumenya bisa menjadi 2-3 kali dari kondisi kering). Oleh karena itu konstruksi irigasi di daerah ini menggunakan beton penahan untuk memperkuat dari pengaruh gerakan tanah.

Sekitar pukul 11 siang, kami sampai pada stopsite ketiga di Desa Dukuh (daerah menuju perbukitan dengan kelerengan terjal), kenaikan garis kontur menandakan kami berjalan pada batuan yang lebih resisten. Litologi pada daerah ini tersusun dari tuff karbonatan (Nanggulan Fm.). Kami melanjutkan perjalanan terus menuju ke utara dan semakin mendaki, di stopsite berikutnya ditemukan kontak erosional antara Nanggulan Fm dan OAF (Old Andesite Formation) yang litologinya berupa breksi, batupasir kerikilan dan batupasir. Pada stopsite terakhir ditemukan kontak antara OAF dan Jonggrangan Fm.

Day 2 (5 Juli 2017)
Hari kedua masih orientasi medan, kali ini dibimbing oleh Pak Budi menuju ke daerah selatan. Pak Budi kembali mengingatkan bahwa dalam pengamatan singkapan hal yang perlu diperhatikan yaitu geomorfologi, stratigrafi dan juga struktur geologi. Stopsite pertama berada pada sisi jalan desa berhadapan dengan Gunung Mujil, disini mahasiswa diminta menentukan posisi dengan cara menembak puncak Gunung Mujil, cara ini sangat berguna jika sewaktu-waktu GPS yang dibawa terkendala/tidak bisa dipakai. Stopsite kedua terletak di Kali Mataram, pada stopsite ini terlihat pembuatan irigasi menggunakan struktur beton yang kuat, hal ini mengindikasikan bahwa daerah ini rawan gerakan tanah. Gerakan tanah atau biasa dikenal dengan longsoran terjadi oleh beberapa faktor: kelerengan, litologi yang porous, curah hujan, vegetasi, dan juga struktur geologi. Stopsite ketiga berada pada kelokan jalan, mahasiswa diminta untuk orientasi medan tanpa menggunakan GPS. Pada stopsite selanjutnya ditemukan singkapan batupasir dan batulempung dengan sisipan batubara/lignit**tipis. Disini mahasiswa mengukur kedudukan batuan, Pak Budi juga memberitahukan tips mengukur kedudukan adalah dengan mengamati perubahan warna, struktur sedimen, orientasi perlapisan serta perbedaan litologi. Mahasiswa juga membuat penampang yang berguna untuk merekonstruksikan struktur, hubungan antara satuan batuan, serta mengukur ketebalan. Pada singkapan batulempung yang diamati terdapat kehadiran foraminifera besar dan kecil, kehadiran fosil ini dapat dijadikan sebagai lapisan penanda (marker), fosil yang digunakan sebagai disebut fosil indeks***biasanya memiliki rentang umur yang pendek.

Day 3 (6 Juli 2017)
Hari ketiga adalah kelas geomorfologi yang dibimbing oleh Bu Lis. Mahasiswa berangkat dengan menggunakan mobil truk, Aku menaiki motor dengan Mbak Lena. Kami berhenti di perempatan jalan, disana terdapat singkapan berupa tuff dan batupasir karbonatan yang termasuk dalam Sentolo Fm. Pada stopsite selanjutnya ditemukan kontak antara OAF dan Sentolo Fm. Perjalanan terus dilanjutkan menuju Bukit Sokogelap, di perjalanan menuju Bukit Sokogelap yang semakin mendaki tepat pada posisi tekuk lereng (break of slope), mahasiswa mengukur kelerengan. Kelerengan yang terjal pada titik ini menandakan adanya perbedaan litologi. Akhirnya kami sampai di Bukit Sokogelap, disana mahasiswa membuat sketsa pandangan mata burung. Kertas HVS dengan posisi landscape dibagi menjadi 3 bagian, garis pertama dari atas merupakan pandangan mata kita, digambar dari atas ke bawah. Selanjutnya kami makan siang di sekitar Kali Kamal, selesai makan siang kami berjalan menuju jembatan Kali Kamal untuk mengamati geomorfologi sungai. Kali Kamal merupakan sungai dengan stadia dewasa, terdapat gawir sesar yang telah berkembang menjadi erosi. Perjalanan dilanjutkan, tak jauh dari Kali Kamal mahasiswa menggambar sketsa dengan teknik padangan mata katak. Penggambaran sketsa dilakukan dari bawah ke atas, kertas dibagi menjadi 3 bagian, pandangan mata terletak pada bagian ketiga/sisi bawah kertas.

Pada malam harinya Pak Setyo memberikan kuliah malam terkait dengan stratigrafi dan struktur. Perkuliahan diikuti dengan semangat oleh seluruh mahasiswa.

Day 4 (7 Juli 2017)
Hari keempat adalah kelas stratigrafi dan struktur geologi. Seperti pada saat orientasi medan, mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok, ke arah utara dibimbing oleh Pak Adi dan ke arah selatan oleh Pak Setyo. Aku ikut rombongan Pak Setyo, kami memasuki Kali Songgo dari jembatan Kalisonggo. Pada stopsite pertama rombongan belum dipecah, Pak Setyo menjelaskan tentang stratigrafi pada daerah ini, disini terdapat lapisan batulempung Nanggulan Fm dengan nodule lempung karbonatan (ukuran hingga bongkah). Nodule adalah material yang terdapat pada lapisan batuan sedimen berupa bongkahan kecil yang terbentuk karena proses diagenesa (tekanan dan temperatur) yang menyebabkan sebagian akan menjadi lebih padat dari yang lainnya (http://toba-geoscience.blogspot.co.id). Ukuran nodule yang lumayan besar dipengaruhi oleh batulempung yang impermeable sehingga terbentuk ikatan yang besar pada nodule, jika batuannya porous maka tidak akan terbentuk ikatan sebesar itu, jelas Pak Setyo. Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri Kali Songgo, ditemukan endapan kuarter berupa endapan channel dengan fragmen kerikil-bongkah, endapan ini merupakan endapan OAF. Pada endapan ini terdapat pemilahan, yang menandakan terjadi sekitar 4x pengendapan. Kami terus berjalan ke stopsite berikutnya, disini ditemukan fosil gasthropoda pada singkapan batulempung, lokasi ini termasuk Formasi Nanggulan bawah (Axinea beds). Daerah ini diinterpretasikan termasuk dalam lingkungan pengendapan laut dangkal-transisi. Selain itu, ditemukan batupasir kuarsa Nanggulan Fm yang tersebar tidak merata di sebelah barat. Ditemukan juga batulempung dengan komposisi organik cukup banyak (hitam) dengan lingkungan pengendapan transisi (tidal).

Pada stopsite keempat terdapat singkapan batulempung organik dengan pengotor batupasir sangat halus, di singkapan ini terdapat struktur massif batulempung dan pola perulangan batulempung dan batupasir. Batulempung terlihat menyerpih dampak dari suhu dan tekanan, batupasir tampak seperti sisipan. Stopsite kelima ditemukan sesar normal minor dengan offset sekitar 10 cm pada litologi batupasir sangat halus. Stopsite keenam ditemukan batulempung yang diatasnya terdapat endapan. Stopsite ketujuh terdapat sesar turun pada batunapal dan juga terdapat cangkang-cangkang fosil pada satu spot (tidak menerus), daerah ini masih termasuk dalam Nanggulan Fm. Pada stopsite kedelapan ditemukan singkapan berupa intrusi andesit dengan struktur collumnar joint****. Stopsite terakhir ditemukan singkapan breksi dengan fragmen andesit, termasuk dalam OAF.

Day 5 (8 Juli 2017)
Hari kelima saya ikut dengan rombongan Pak Adi menuju ke daerah utara. Stopsite 1 kami menemukan perlapisan batupasir dan batulempung karbonatan. Pak Adi mengingatkan mahasiswa agar sebelum mendekati singkapan, terlebih dahulu lihat dari jauh, lihat perbedaan warnanya, jika ada perbedaan warna pada lapisan, kemungkinan jenis litologinya-pun berbeda, setelah itu baru dekati singkapan, deskripsi dan ukur kedudukan lapisannya. Kali ini, mahasiswa diberikan ilmu bagaimana mengukur kedudukan perlapisan batuan yang hampir horizontal. Pada singkapan ini juga ditemukan fosil pada batulempung, kehadiran fosil pada suatu lapisan seringkali dijadikan sebagai lapisan penciri/keybed. Kami melanjutkan perjalanan menuju stopsite berikutnya, disini masih ditemukan perlapisan batupasir dan batulempung yang termasuk dalam Nanggulan Fm. Di stopsite berikutnya ditemukan sesar normal minor dengan offset sekitar 30 cm. Pada stopsite selanjutnya kami menemukan batulempung dengan kehadiran fosil discocyclina dan nummulithes yang termasuk dalam ordo foraminifera. Stopsite terakhir kami menemukan kontak breksi dan batupasir.

Day 6-16 (9-19 Juli 2017)
Pemetaan mandiri dilaksanakan selama 11 hari, dan 1 hari dikhususkan untuk pengukuran MS (Measuring Section) dan Struktur Geologi. Jadwal pemetaan mandiri, berangkat pada 7.30 pagi, pulang pada pukul 16.00 sore. Kegiatan malam hari-pembuatan laporan harian dimulai pada pukul 19.30-hingga jam tak terhingga, tak jarang pembuatan laporan berakhir pada waktu azan subuh.

MS dan struktur dilakukan pada hari ke 15 yang berlokasi di Kali Niten. MS dilakukan dengan berkelompok, dimulailah kegiatan membentangkan meteran tegak lurus dengan arah perlapisan, mengukur kedudukan lapisan dan mendeskripsikan litologi setiap lapisan. Adapun kelompok yang mendapat giliran mengukur struktur, mulai mengukur kekar-kekar yang terdapat pada batuan, pengukuran struktur juga dilakukan pada sesar minor yang terdapat di lapangan. Kegiatan ini berakhir sore hari dan ditutup dengan agenda “nyebur bareng di Niten”.

Day 17 (20 Juli 2017)
Waktunya sidang. Sidang dijadwalkan pada pukul 1 siang. Sejak malam hingga pagi,semua sibuk mengejar pembuatan peta serta laporan. Setelah makan siang, semua mahasiswa bersiap untuk ujian. Pakaian putih-hitam menandakan mereka siap untuk ujian. Aku dapat giliran menguji dengan Flo (asisten dari STTNAS). Seorang mahasiswa memiliki waktu ± 30 menit untuk ujian. Macam-macam cerita sidang mereka, ada yang datang untuk ujian dengan kondisi bahan ujian yang belum lengkap, ada yang menjawab pertanyaan dengan sangat jujur, ada yang sudah dapat menjelaskan pekerjaannya dengan baik. Terlepas dari itu semua, Aku melihat mereka mendapatkan sesuatu dari kuliah lapangan ini, ada tambahan ilmu dan pemahaman yang mereka peroleh, semoga ilmu yang diperoleh penuh berkah.

Day 18 (21 Juli 2017)
Hari ini waktunya refreshing setelah melapang. Tujuannya ke Candi Borobudur, kami berangkat menuju Candi Borobudur yang terletak di daerah Magelang-Jawa Tengah, perjalanan ditempuh kurang lebih 40 menit. Sampai di Borobudur dimulailah agenda geowisata dan geofoto >.<.

Day 19 (22 Juli 2017)
Geowisata kali ini tujuannya Pantai Parangtritis. Hal menarik yang diperoleh di Parangtritis adalah gumuk pasir, hasil proses sedimentasi oleh angin. Setelah makan siang di Parangtritis perjalanan dilanjutkan ke daerah Tamansari dan Malioboro. Pulang dari Malioboro sekitar pukul 11 malam sampai di kampus. Mengingat esok harinya akan berangkat pada pukul 3 pagi, akhirnya Aku memutuskan untuk tidak tidur karena harus packing.

Day 20 (23 Juli 2017)
Hari kepulangan, kami berangkat pukul 3 pagi menuju Bandara Adi Sucipto-Yogyakarta. Keberangkatan dijadwalkan pada pukul 7.30 pagi.
Alhamdulillah kami sampai Jambi dengan selamat…semoga ilmu dari KL2 penuh berkah :).

Capture!

Pak Setyo memberikan kuliah malam

Ngilmu dari Bu Win

Stopsite Terakhir-Jonggrangan Fm.

Berguru dengan Pak Budi-sembari menatap Mujil

Foto bersama-setelah ditraktir Pak Budi

Sketsa pandangan mata katak

Nodule!

Lignit

Mendengarkan dongeng-Collumnar Joint

Nummulithes

Sidang-finish-Hamdalah

Geowisata


Istilah:
*Montmorilonit: Mineral montmorillonite mempunyai luas permukaan lebih besar dan sangat mudah menyerap air dalam jumlah banyak bila dibandingkan dengan mineral yang lainnya.
**Lignit: Batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya (https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bara).
***Fosil indeks: Fosil penunjuk/fosil pandu yaitu fosil yang dipergunakan sebagai penunjuk umur relatif. Umumnya fosil ini mempuyai penyebaran vertikal pendek dan penyebaran lateral luas, serta mudah dikenal.
****Collumnar joint: Salah satu strukur yang terbentuk pada intrusi batuan beku, yang tegak lurus bidang pendinginnya.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Wiss Udaaah

Hampir 1 minggu yang lalu wisuda kedua ku di Kampus Gajah Duduk…
Aku mulai merasakan arti dari wisuda itu sesungguhnya. Wisuda itu melepaskan status mahasiswa yang melekat pada diri seseorang dan mengakibatkan orang tersebut menjadi “tanpa status” dan harus segera menentukan arah akan kemana kaki dilangkahkannya mengejar status berikutnya.
Apa sih perasaan setelah wisuda?
Galau? Ya…
Karena galau Aku menulis. Karena dengan menulis, rasanya seperti berdialog dengan diri sendiri, dan dengan begitu Aku seperti menemukan “teman diskusi”.
Akan kemana Aku berikutnya?
Menapaki jalan takdir berikutnya…
Lantas apa itu takdir?
Sebenarnya setiap hari kita dihadapkan pada pilihan – pilihan. Misalnya dalam momen wisuda saja, ada beberapa pilihan, ingin memakai baju warna apa? Jilbab warna apa? Sandal wisuda yang bagaimana? Foto wisuda dimana? dan lain sebagainya, semuanya tentang memilih. Pada akhirnya kita harus memilih dan memutuskan mana yang akan kita pilih. Terkadang, takdir itu terlihat seperti keputusan yang kita pilih. Sejatinya, takdir itu sesuatu yang telah Allah rancang untuk kita, dan hati kita digerakkan Allah untuk memilih itu.
Jadi, alangkah bijaknya jika ingin memilih sesuatu, kita kembalikan dulu pada Allah, agar niat – niat kita kembali lurus, hanya untuk menggapai ridho – Nya.
Cukup sekian diskusi monolog antara Aku dan Diriku, yang kalau diteruskan pembahasannya akan kemana – mana, maklum yang diajak diskusi lagi galau :D.