Bismillah...
Sudah cukup lama tidak menyapamu (bb (blog_bismillah)), maafkaaan cie ya J...|sedang minggu-minggu UTS|, jadi rada
sibuk belajar (ce’ilee gayanyaaa J).
Sebenarnya cie pengen
cerita banyaaaak sama bb, tapi berhubung apa yang mau diceritain udah pada lupa
(*menguap bersama soal-soal UTS), hehe, jadinya cerita tentang hari Jum’at
kemarin aja yaa (*please jangan ngambek, kamu tetap dihatiku kook, hehe)...
Jum’at itu seperti biasa
agenda belajar TOEFL di UPT Bahasa, cie lumayan telat datengnya, karena
ngerjain translate’an dulu pagi-pagi, |bad
habit| (*paling suka bangeet ngerjain sesuatu di batas waktuuu L). Meskipun udah berusaha dikerjain, tetep
aja translate’an nya gak kelar, jam sudah menunjukkan pukul 08.00, jadwal untuk
kelas TOEFL jam 08.00 tepat, artinya “TELAT”. Buru-buru “siap-siap” buat
ngampus, pokoknya setengah berlarilah...hehe.
Akhirnya dengan nafas
putus-putus sampai juga cie di depan pintu kelas, dan ternyataaaa.....cie hanya
menemukan 2 orang peserta kursus dari jumlah total 15 orang, ckck..|Luar
Biasa|. Seperti biasa, agenda belajarnya |sarapan soal-soal Structure|, mulailah cie menikmati
satu-persatu menu sarapan yang dikasih Pak Rukman (Pengajar TOEFL).
Cukup lama berkutat dengan
soal, dan akhirnya mulai bosan, dan mulailah kami “ngobrol” J. Dimulai dari bertanya tentang daerah,
kebetulan ada teman cie, yang juga berasal dari pulau Sumatera, tepatnya di
Provinsi Riau, obrolan terus berlanjuuut, melupakan soal-soal TOEFL yang masih
anteng di meja masing-masing, kali ini mulai memasuki tema |curhat|, hehe.
Kenapa bisa lari ke curhat yaaks?(I don't know lah...)
Awalnya membahas kegalauan
kami yang |alih bidang|, dari fisika ke bidang ilmu Teknik, mulailah bercerita tentang pengalamannya masing-masing, cie yang ke Teknik Geologi dan 2
temen itu yang ke Teknik Perminyakan. Jadi, dari cerita itu kurang lebih kami
menghadapi kegalauan yang sama |apakah kami sanggup untuk memasuki S2 Teknik nanti|.
Mungkin kalo gak ada sesi “Curhat
in TOEFL”, cie gak bakalan pernah tau kalo mereka juga menghadapi
kegalauan yang sama dengan cie, karena semua terlihat “menikmati” dan “adem
ayem” aja dari luar, hehe.
Tapi, cie dapat banyak
pelajaran dari sesi curhat dadakan ini,
* Bersyukur atas apa yang diberikan Allah, jadi jalan terbaik menghadapi
kegalauan, dengan belajar sepenuh hati |melakukan yang terbaik J|, dan yang terpenting niat nya dibenahi,
jangan belajar buat dapet nilai, tapi belajar buat dapet ilmu, |kan nantinya
mau mengajarkan lagi, toh J||be
a good lecture|.
*Apa-apa yang Allah
takdirkan buat kita, mulai dari dulu sampai saat ini, itu sebagai step-step atau
training buat mempersiapkan |akan jadi apa kita nanti|.
*The last, impian untuk
kuliah di Luar Negeri, akan SELALU DIPERJUANGKAN J |Aaamiin,
insha Allah|.
------dan sesi curhat-pun
diakhiri dengan satu rencana “Belajar IELTS di Pare”...
Ganbatte_Kudasai Che!