Jumat, 20 Desember 2013

I'm Going Home

Bismillah....
Pulang kampuaang...
Yo sabana taragak ka pulang,
Kini tanggal 21, 2 hari lai cie ka pulang...
Ndak saba lai do ka mancaliak kuntum, jo urang rumah...
Sabana rinduuu...
*I'm going to arrive in my home soon ^_^

Selasa, 10 Desember 2013

I Just Want to Cry Tonight

Allah...
Mungkin manusia bisa saja bersikap sesukanya...
Bersikap baik atau malah sebaliknya,
Aku tak pernah bisa memaksa mereka untuk selalu bersikap baik kepadaku...
Atau memahami segala kekurangan-kekuranganku...
Memaafkan semua khilaf dan salahku...

Tapi, Aku yakin Ya Allah,
Engkau Sang Pemilik Jiwa ini,
Sang Pemilik Jiwa yang masih sangat banyak khilaf dan salahnya,
Hanya ingin Engkau tempat terbaik untukku mengadu,
Hanya Engkau tempatku bergantung, dan menumpahkan keluh kesah ini...
Cukup Engkau Ya Allah...
Ya Allah rengkuhlah Aku dalam rahmat dan maghfiroh-Mu...
Hasbunallah wa ni’mal wakiil ni’mal maulaa wa ni’mannashiir...

Senin, 02 Desember 2013

You Rock!

Bismillah...
Malam ini latihan TPA online, ditemenin "So Soon"nya Maher Zain....
--You Went So Soon...So Soon
--You Left So Soon--So Soon
I've to move on cause I know it's been too long....
I've to stop the tears, keep my faith and be strong....
I'll try to take it all, even though it's so hard....
I see you in my dreams but when I wake up you are gone....
Gone so soon....
--------------------------------------------------------------
---But life is not the same, and never be the same...
--------------------------------------------------------------
Akhir-akhir ini, jadi suka banget sama lagu-lagu terbaru Maher Zain, yang judulnya Number One For Me, sama So Soon, artinya NGENA banget ^^.
Ohya, sebenarnya tadi mau cerita, kok jadi ngelantur "nyanyi", kan tadi latihan TPA, trus pertama kalinya bener semua 20 soal, trus masa dia bilang "YOU ROCK!". Nah lho, dalam pandangan geologi Rock itu kan Batuan yak???
Nah, lho??? :)
*refreshing*ditengahhiruk-pikuk*TPA

Minggu, 01 Desember 2013

Happiness ^^

Bismillah,
Bahagia itu sederhana,
Percayalah... :)

Ekskursi Karst Citatah Formasi RajaMandala

Bismillah...                                                                    23 November 2013
Nada dering handphone-ku berbunyi pukul 03.17 subuh. Aku tergerak setengah sadar untuk meraih handphone biru yang berbunyi di sampingku, dan segera melihat nama pemanggil, GL Norma. Sejenak Aku berfikir ditengah rasa kantuk yang masih menyerang, lalu dengan segera tersadar dan menghilanglah semua rasa kantukku...

Teringat pada satu ekspedisi pertama dan istimewa “Ekskursi Karbonat”, dan sms yang dikirim oleh Ketua Gank, “semua peserta ekskursi harus sampai di Kubus ITB paling lambat jam 05.00 pagi, kalau terlambat ditinggal, karena dikhawatirkan terjebak macet 2 jam. Sms itu cukup menghipnotisku untuk segera bangun dan memaksakan diri untuk mandi di suasana subuh Bandung yang super dingin, dan Aku tahu Norma membangunkanku untuk ini.

Setelah bersiap, berangkatlah Aku dan Norma ke ITB, tepat jam 04.10 dengan berjalan kaki (*angkot Dipati Ukur-Panghegar belum bangun, dan baru beroperasi jam 07.00). Satu pengalaman berharga, kali pertama bisa berjalan kaki dari Dipati Ukur ke ITB yang ternyata memakan waktu kurang lebih 20 menit. Dalam perjalanan ada seorang abang ojek yang mencoba menakut-nakuti kami dengan berkata, “Hati-hati diculik”..hihi. Kami hanya tertawa sembari menahan rasa dingin yang menusuk.

Jam 04.30, kami sampai di depan Kubus ITB dengan selamat, dan ternyata....
Jreng..jreng...
Kami adalah peserta pertama yang datang (Gubrak)...kekhawatiran tertinggal bis, membuat kami terpacu, dan akhirnya menjadi peserta pertama
J.

Setelah cukup lama menunggu, mulailah teman-teman yang lain berdatangan. Perlu diketahui, peserta ekskursi ini terdiri dari sekitar 40 orang mahasiswa S1 Teknik Geologi, 7 orang mahasiswa Pra S2, dan 1 orang mahasiswa Geofisika. Setelah dilihat jam telah menunjukkan pukul 06.30, dan kami baru bersiap untuk berangkat, “jam karet juga rupanya” celetuk Norma yang terlihat sedikit kesal, mengingat kami telah menjadi “manusia sangat pagi” hari ini...

Perjalanan menuju Padalarang-Karst Citatah sekitar 1 jam. Karst Citatah merupakan suatu lokasi batuan karbonat yang telah berumur Oligo-Miosen, fasies dan diagenesis batuan disini lengkap. Dikatakan RajaMandala, karena kata salah seorang asisten, salah satu nama desa di sekitar Karst Citatah bernama RajaMandala.

Karst Citatah---google.com
Sesampainya di lokasi, kami harus berjalan mendaki menuju bagian atas dari Perbukitan Karbonat ini. Sepanjang perjalanan kami telah menemukan pecahan-pecahan batuan karbonat di jalan setapak, di bagian atas, kami menemukan mobil-mobil proyek, dan beberapa ekskavator yang digunakan untuk mengumpulkan batuan-batuan karbonat oleh perusahaan yang mengolah batuan karbonat. Kami terus berjalan ke bagian atas yang menuju singkapan batu gamping, yang menjadi objek pengamatan kami. Salah seorang asisten, mulai menjelaskan mengenai singkapan batu gamping yang berada dihadapan kami, membagikan modul, dan berkisah mengenai fasies, plate corals, branching corals, massive corals, encrusted, geopetal, talus, stylolite dan berbagai macam istilah lain, yang beberapa di antaranya masih sangat asing ditelingaku.

Kami mendapatkan tugas untu menggambar profil dari singkapan batu gamping yang berada di depan kami. Cukup sulit pada awalnya untuk membedakan beberapa hal pada singkapan itu, seperti menentukan mana yang foraminifera, mana yang red algae?, karena menurut penglihatan awamku, semua terlihat sangat mirip, berwarna putih J. Inilah yang dilakukan para geologist, membaca singkapan batuan, mendeskripsikannya, dan kemudian bisa menyimpulkan banyak hal dari sana, seperti arah pengendapan batuan tersebut, dahulunya daerah tersebut seperti apa, dan berikutnya apa Sumber Daya Alam yang terdapat disana yang bisa dimanfaatkan untuk kemashlahatan manusia.

Ekskursi yang menarik dan cukup menantang, banyak ilmu yang dapat Aku pelajari dari sini...

*menjadi satu-satunya peserta Ekskursi yang menggunakan rok J.

No Title


Entah Apa...
Tapi,
Kusebut ia..
Sebuah rasa yang tak bisa dipaksakan...
Ia tumbuh dengan alami..
Rasa yang Dia titipkan pada setiap insan...
Apakah lantas harus ada yang tersakiti?
Tidak,
Mari kita kembalikan semua pada-Nya...
Hanya dia yang pantas memutuskan...
Atas segala yang terjadi pada diri kita...
#MuhasabahDiri
*(Bandung, 20 Nov 2013----Sore Hari)

Sabtu, 16 November 2013

Museum Geologi Bandung

Sabtu, 09 November 2013
Bismillah...
Jumat, di perkuliahan PPA kami (Geologist on Seven/ Sebutan buat mahasiswa Pra S2 Teknik Geologi), telah merencanakan untuk berkunjung ke museum Geologi, guna mencari LUP dan KOMPARATOR, dua alat yang merupakan senjata para geologist J. Akhirnya setelah berdiskusi di grup Facebook ada 2 orang teman yang tidak bisa hadir, mas Ali dan Syahrul, tapi kami berlima tetap bersepakat akan pergi ke Museum Geologi jam 9 pagi.
Esoknya, saya dan Norma termasuk orang yang ber “jam karet”, karena kami telat sampai ke Museum Geologi. Dan ternyata, Sodaq adalah orang pertama yang datang, tapi dia malah ikut seminar (#gubrak), trus Thio sama Erwin. Lalu disusul 2 bidadari cantik J yang ber-jam karet. Sesampainya di Museum Geologi, kami menuju tempat penjualan tiket yang juga merupakan minimarket yang menjual peralatan-peralatan geologi dan souvenir geologi. Kami membeli tiket yang dijual dengan sangat murah (Rp.2000/orang – harga khusus mahasiswa), lalu kami menanyakan harga Lup dan Komparatornya, dan ternyata harga Lup-nya cukup membuat mata terbelalak (300rb), komparator (32rb). Setelah berpamitan sama mbak penjual tiket nya kami langsung menuju ke dalam museum.
#First Floor
Fosil Gajah Purba
Lantai 1 dari Museum geologi ini, terdiri dari 2 ruangan. Ruangan pertama berisi poster-poster proses terbentuknya bumi, seperti dikatakan oleh teori NEBULA, kalau Bumi itu berasal dari gas yang dimampatkan. Di dalam ruangan ini juga terdapat fosil-fosil hewan laut yang kecil-kecil seperti Foraminifera sampai yang besar seperti Gajah. Di dalam ruangan terdapat juga penggambaran proses evolusi. Selanjutnya di ruangan kedua, diperlihatkan peta mengenai kondisi geografis kota Bandung yang rata-rata terdiri dari dataran-dataran tinggi. Setelah cukup puas, mengelilingi lantai satu, serta beberapa kali berfoto, kami pun melanjutkan petualangan ke lantai 2.
            #Second Floor
Lantai 2 dari museum ini, juga terbagi atas 2 ruangan, yang terletak di bagian kanan dan kiri tangga. Kami mulai memasuki ruangan pertama, yang kelihatan gelap dari luar, ternyata ruangan ini berisi sejarah perkembangan penggunaan mineral-mineral dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari penggunaan kapak tradisional pada zaman dahulu, sampai dengan pemanfaatan bahan mineral untuk teknologi saat ini, seperti : Laptop, Camera, dan Handphone. Masih di ruangan pertama, terdapat alat untuk simulasi gempa, jadi bagi teman yang tinggal di daerah yang belum pernah merasakan gempa (spt : Kalimantan), bisa mencoba alat ini, untuk merasakan sensasi gempa. Selain itu, ruangan pertama ini juga menjelaskan simulasi proses terjadi nya gempa dan tsunami.
Ruangan kedua yang terlatak di depan ruangan pertama ini, berisi berbagai jenis batu mulia, seperti emas, perak, berlian, dan semua batu-batuan yang sangat mahal harga nya itu :D. Di sisi lain dari ruangan kedua, juga diperlihatkan simulasi proses pembentukan minyak bumi, batu bara, serta energi terbarukan panas bumi.

Karena hari sudah sangat siang, kami pun bersepakat untuk menghentikan petualangan ini, meski sebenarnya saya sendiri masih sangat belum puas belajar disini, tapi mengingat daerah sumatra tengah juga sudah minta di isi, akhirnya kami pun keluar dari museum. Sebelum pulang kami membeli komparator yang harganya masih sedikit bersahabat dengan kantong mahasiswa, dan makan batagor bersama.


#mulai_lebih_memahami_kenapa_saya_ada_disini J

Geologist on Seven :)

Bismillah...
Kalo dilihat-lihat namanya nyeplak banget dengan So7, nama ini dibuat karena jumlah kami sekelas hanya 7 orang. Yah, saya dan teman-teman merupakan mahasiswa Pra S2 Teknik Geologi di ITB. Dan kami bercita-cita menjadi Geologist, karena itu nama kami GEOLOGIST on SEVEN.
Personil dari Go7 ini, terdiri dari 5 orang cowok dan 2 orang cewek. Untuk perkenalan lebih jauh, Let’s Cekidot :
1.      M. Musshodaq (Shodaq) 
Dia merupakan satu2 nya personil yang berasal dari pulau Jawa (Surabaya), berasal dari ITS-Geofisika. Shodaq merupakan ketua yang kami pilih ber-enam, saat dia tidak masuk kuliah, dan ketika diberitahu, tentang pemilihan itu, untungnya dia ikhlas menjadi “kepala gank” kami :D. Setelah dilihat-lihat, ternyata Pak Kepala Gank ini memiliki sifat rese yang udah stadium akhir (*alias tingkat tinggi), mungkin karena keseringan baca One Piece kali ya...


2.  Erwin Bakker (Erwin)
Erwin, salah seorang personil yang saat pertama kali dilihat sangat pendiam. Dia berasal dari Ambon, Universitas Patimura. Ternyata, Erwin itu orangnya sangat tekun dan rajin. Erwin sering menjadi orang paling pertama yang hadir di kampus, dengan resume catatan dan materi yang telah dilengkapinya. Ada satu motto anak MIPA yang selalu saya ingat dari Erwin “Tidur siang dihilangkan, tidur malam dikurangi”, sebuah motto yang sangat menyiksa, jika saya yang menjalankan :D. Tapi sepertinya Erwin berhasil menerapkan motto ini dengan baik, karena dia memasang paket internet Midninght(*ckck keren...).
3.  Syahrul (Syahrul)
Syahrul, juga merupakan personil yang berasal dari Indonesia Timur, tepatnya di Kolaka (Sulawesi), dia berasal dari jurusan Fisika Bumi di Univ. 19 November. Teringat satu moment yang sangat menggelikan saat saya bersama Norma kuliah di Jatinangor, Syahrul berjalan di depan kami, kami berencana untuk mengajaknya berjalan bersama ke kampus ITB. Karena saat itu kami belum mengingat namanya dengan baik, kami tidak bisa memanggilnya, dia berjalan dengan sangat cepat, dan kami tidak bisa mengejarnya sampai akhirnya kami menyerah, tidak sanggup mengejar langkahnya :D. Syahrul juga merupakan salah satu personil yang idealis (saat berpendapat), mungkin karena dia juga salah seorang dosen di kampusnya terdahulu.
4.  Abd. Ali Kayum Pino (Mas Ali)
Mas Ali merupakan panggilan yang saya nobatkan ketika tahu, personil yang satu ini merupakan angkatan th 2004. Mas Ali berasal dar Jurusan Pertambangan di STTNas Sulawesi. Saat pertama kali bertemu dia telah memberikan kesan yang baik dan sangat sabar, dengan membantu saya berkeliling Plesiran untuk mencari kos2an (*Arigatoo Mas J). Selain itu, Mas Ali ini juga merupakan teman diskusi yang baik, mengingat dia bersal dari Jurusan Tambang, ilmunya mengenai geologi sudah lumayan ngelotok, jadi banyak hal-hal yang membingungkan buat saya, menjadi lebih sederhana ketika dijelaskannya. Mungkin suatu saat dia akan saya nobatkan menjadi “Guru” buat belajar..hehe.
5.    Thio Hartoyo (Thio)
Thio, merupakan personil pertama yang saya kenal di Geologi. Dia berasal dari Jurusan Teknik Sipil di Samarinda. Thio juga merupakan personil termuda di Go7, dia suka sekali cerita One Piece dengan Shodaq, nah kalau sudah begini lebih baik saya dan Norma minggat :D (gak ngerti dunianya). Thio memiliki andil yang sangat besar di Go7, karena dia yang selalu mengirimkan info dari SPS dan mengumpulkan administrasi kami (*thank Thio)...
6. Normawaty Laya (Norma)
Norma, merupakan satu2nya temen cewek yang saya miliki di Go7. Dia berasal dar Gorontalo, yang seharusnya dengan bahasa Gorontalo, dia dipanggil “Ti Norma”. Norma temen yang paling sering bersama “suka-duka” deh, cari kosan bareng, kadang makan bareng, jalan bareng, belajar bareng ujan-ujanan bareng. Tapi, terkadang juga ngambek bareng #hihi...
7.      Rahmi Mulyasari (It’s Me J)


Banyak hal yang bisa kita pelajari dari seorang teman, tapi yang terpenting “berusahalah menjadi bagian yang terbaik buatnya”... Thank Go7... Kita bermimpi bersama-Berjuang Bersama-dan Semoga Sukses Bersama... Aaamiin.

Be EXCELLENT! J

Rabu, 06 November 2013

From Strawberry Page

Lupakanlah Orang yang Telah menyakitimu
Lupakanlah orang yang telah mengecewakanmu
Lupakanlah Orang yang telah membohongimu
Lupakanlah orang yang telah Membuatmu bersedih
Lupakanlah orang yang telah membuatmu menangis
Lupakanlah orang yang telah mendzolimi dirimu
Lupakanlah orang yang telah mengkhianatimu

LUPAKANLAH..
Lupakanlah dan Ma'afkanlah.. Semua kesalahannya..

Hapuslah segala air matamu
Hapuslah segala kesedihanmu
Hapuslah segala kekecewaanmu

MA'AFKANLAH SEMUA KESALAHANNYA..

Tersenyumlah.. Karena akan ada Saatnya seseorang yang akan menggantikan
kesedihamu dengan kebahagiaan
Tangisanmu dengan senyuman
Kekecewaanmu dengan ketenangan

Percayalah..!!
BAHWA SEMUA ITU AKAN INDAH JIKA SUDAH TIBA WAKTUNYA..

Ya Allah
Kami berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran kami, dari kejelekan pengelihatan kami, dari kejelekan lidah kami, dari kejelekan hati kami dan dari kejelekan kematian kami. Matikanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah, ya Rabb... Aamiinn...

*Just For Share =)

Senin, 04 November 2013

Refleksi 1 Tahun

1 Muharrom 1435 H
Bismillah...
Selamat Tahun Baru Hijriah...

Sedikit bercerita tentang Datang dan Pergi...
Hidup selalu akrab dengan dua kata itu, apapun bentuknya, kita diberikan cobaan dan nikmat dengan Datang dan Pergi.

Seperti saat ini, Tahun Baru telah Datang, dan tahun yang lalu telah ditinggalkan. Tahun-tahun yang dipenuhi dengan perjuangan-perjuangan panjang, baik perjuangan mengejar impian, menata hati, dan segala perjuangan untuk terus menjadi lebih baik.

Biarkan Aku me-review kembali apa yang telah kulakukan 1 tahun yang lalu :
  1.       Menamatkan kuliah di Universitas Jambi
  2.      Apply 3 Beasiswa Luar Negeri (Turki, New Zealand, Australia), dan 1 beasiswa Dalam Negeri Pra S2 Saintek
  3.      Interview Beasiswa Turki
  4.      Tes TOEFL ITP 3x
  5.      Mengajar 1 Semester di STKIP Muara Sabak
  6.      Mewakili AL-ARDVICI dalam event Young Changesmaker Ashoka
  7.      Melamar CPNS di Solok Selatan
  8.      Kuliah Pra S2 di Institut Teknologi Bandung
  9.      1 Tahun mengabdi menjadi anak IBU (Cooking Academy)
  10.      1 Tahun menjadi Sekretaris Pribadi AYAH
  11.      1 tahun menjadi Baby Sitter Kakak KUNTUM
1 Tahun yang telah berlalu, juga kulewati dengan kesulitan menata hati yang cukup “berat”...
Allah, dia awal tahun ini, Aku selalu menanam harapan-harapan terbaikku...
Sungguh, Aku ingin menjadi LEBIH DEKAT DENGAN ENGKAU, LEBIH BAIK, LEBIH BERMANFAAT...
Ampuni dosa dan kekhilafan hamba-Mu ini (Allahummaghfirlii Zunuubii...) :’(
Satu hal yang aku sadari, mungkin akan terjadi kapan saja...
Ke-PERGI-an-KU untuk Menghadap_MU...
Ya Allah, Aku ingin PERGI dalam keadaan Khusnul Khotimah... (Aaamiin)
#pray#love#Allah

Jumat, 01 November 2013

Sebuah Kisah Tentang BATU

01 November 2013

Bismillah...
Dahulu batu bukanlah sesuatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan buatku...
Meskipun Aku dilahirkan di daerah pegunungan, yang hampir setiap saat melihat bongkahan batu, tetapi tetap saja, ia tidak lebih menarik dibandingkan bunga-bunga ataupun hewan untuk diperhatikan...
Bentuknya yang hitam, keras, teksturnya yang kasar, bukan sesuatu yang menarik untuk diperhatikan.

Tapi siapa menyangka?
Sekarang Aku berada disini, di ITB, sebuah kampus besar ternama di Indonesia, tempat Pak Habibi pernah menuntut ilmu, demi untuk belajar BATU.

Kenapa BATU?
Ternyata Allah takdirkan Aku, untuk mempelajari ciptaannya yang bernama, BATU. Sebuah benda yang ternyata menyimpan rahasia dan seribu cerita tentang bumi. Batu di setiap lapisannya menyimpan lembaran-lembaran cerita sejarah tentang bumi, kehidupan terdahulu, serta hewan dan tumbuhan di zaman dahulu.
Tidak salah jika salah seorang Dosenku mengatakan, bahwa perpustakaan seorang geologist itu adalah BATU. Disini Aku belajar bagaimana berinteraksi dengan BATU, membaca sandi-sandi yang ia goreskan pada tubuhnya, warna-warna mineral yang tersusun dalam tubuhnya, serta tekstur-tekstur fosil yang terukir indah di permukaan tubuhnya.

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fusshilat :53).

Subhanallah J
Allah ajari Aku, menjadi hamba Mu yang bersyukur...

#welcome#rocks#

Kamis, 18 Juli 2013

Keponakan Kecilku :)

Namanya Kuntum Khaira Ummah, sebuah nama yang mengandung makna tentang harapan
"Menjadi Umat Terbaik"
Eoook doakan jadi anak solihah sayang ^^


Ini Tentang Sebuah Rahasia

Bismillah...
Rahasia Allah tiada seorang manusiapun yang bisa tau...
Hanya Allah saja yang tau....
Sebuah perjuangan panjang yang dilaluipun, tidak akan tau akan berujung dimana, hanya ikhtiar yang terus dikuatkan, dan azzam yang harus terus diperkokoh...
Karena sesungguhnya Rahasia itu tiada yang tau...
Kecuali Dzat Yang Maha Mengetahui :)

Rabbii...
Kuatkan azzamku untuk terus ikhtiar, hingga Engkau menjawab harapan-harapan dari setiap do'a-do'aku...(Aaaamiiin)

Jumat, 24 Mei 2013

Part Life "Rumah Perubahan Pak Rhenald Kasali"

Ashoka Young Changesmaker sebuah komunitas yang bergerak di bidang social enterprise mengirimkan sebuah undangan kepadaku untuk menghadiri seleksi panel di Rumah Perubahan...
27 Nov 2012
Aku berangkat pagi itu bersama Kak Bella kakak tingkatku di Universitas Jambi yang juga sama-sama mengikuti seleksi panel ashoka. Aku membawa peralatan-peralatan yang diperlukan untuk presentasi, mengingat panitia tidak mempersiapkan infocus dan laptop, jujur hal ini memacuku untuk berfikir keras mencari media alternatif dalam presentasi. Akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan media karton dan kak Bella menggunakan media kardus.
Kami tiba zuhur di Jakarta, lalu shalat di musholla bandara Soetta, ternyata kak Bella memiliki seorang teman juga yang juga megikuti seleksi panel, namanya Adit. Kami akhirnya sepakat untuk pergi bersama ke Rumah Perubahan, dan memutuskan untuk bertemu di Tanjung Priuk, dari bandara kami menaiki Damri menuju Priuk, ini memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Bertemu Adit di Priuk, dan ternyata dia pernah mengikuti sebuah acara yang dulu juga pernah Aku ikuti di bandung, ternyata dunia itu sempit ya,,, J. Adit orangnya ramah, dan itu membuat kami cepat akrab. Berangkatlah kami menuju rumah perubahan.
Kami menempuh jalur busway-transit busway kampung rambutan-taxi untuk menuju rumah perubahan. Selama di perjalanan tak henti-hentinya Aku membayangkan Rumah Perubahan, sebuah impian yang telah lama Aku simpan saat melihat foto Pak Dede Martino di Rumah Perubahan (suatu saat Aku akan kesana J). Akhirnya sampailah kami di Rumah Perubahan, sebuah rumah yang didesain dengan konsep alam dan budaya, semua sisi dan sudutnya penuh keunikan tersendiri.
Kami dipersilahkan masuk oleh Mbak Nana panitia dari ashoka, aku memperhatikan setiap sisi rumah ini, mulai dari kebiasaan melepaskan alas kaki untuk memasuki area rumah ini, pertama kali kami bertemu dengan cafe yang berada di tingkat satu rumah ini, dari sana kami memasuki kamar yang terletak di sebelah kiri daria arah pintu utama, di sepanjang jalan menuju kamar, terdapat pagar yang terbuat dari bambu, yang diikat dengan rotan, di bagian atas pagar terdapat gantungan yang terbuat dari bambu yang apabila di tiup angin akan mengeluarkan ritme musik yang membuat suasana seperti berada di sawah.
Memasuki kamar aku juga menangkap keunikan tersendiri, tidak seperti hotel biasanya, di dalam kamar terdapat lukisan dengan konsep alam, dan dari jendela kamar ini kami bisa melihat kolam di bagian bawah kamar dengan gemericik suara air dari kerannya. Benar-benar suasana yang membuat nyaman. Dan malam itu kami tidur dengan pulas.

28 November 2012
Aku bangun dengan perasaan nyaman pagi itu, setelah menunaikan shalat subuh dan mandi, Aku pun membuka-buka media presentasi, dan kemudian bersiap-siap menuju gedung Power House, tempat kegiatan berlangsung. Berjalan kesana kami menggunakan sendal jepit biru yang telah tersedia disini.
Sesampainya disana, kami di ajak Mbak Cipi (salah seorang panitia dari Ashoka), untuk duduk di saung, yang berada diatas kolam ikan. Disana Aku saling berkenalan dengan teman-teman dari aktivitas sosial yang berbeda. Ada adit dari KANCIL, komunitas anak nganjuk cinta ilmu, adit orangnya ramah dan bersahabat, ada juga Indah dari Makassar, dia memiliki program mendidik anak-anak jalanan untuk belajar membaca, dan keterampilan lifeskill lainnya, selanjutnya ada Muhammad dari Tanoker, aktivitasnya bergerak di bidang kesehatan reproduksi, dengan cara memberikan penyuluhan. Dan yang terakhir, ada yang dari Bali (aku lupa namanya), dia memiliki inisiatif menciptakan teknologi sederhana yang murah, yang dapat membantu kehidupan masyarakat pinggiran, misalnya teknologi penjernihan air minum. Setelah kami saling berkenalan, Mbak Cipi menjelaskan Ashoka dan kegiatan Young Changesmaker kepada kami. Aku menangkap tentang Empathy, diamana ia sebuah kesadaran dari diri pribadi, saat melihat suatu permasalahan, dan berusaha untuk membantu memecahkan permasalahan itu.
Cukup lama kami berdiskusi, tibalah saatnya, Aku masuk ke gedung Power House untuk menyampaikan aktivitas sosial  yang telah Al-Ardvici lakukan. Saat itu, hujan sedang mengguur kawasan Bekasi, dan Aku membawa media persentasiku dengan dilindungi payung. Aku memasuki ruang persentasi, terasa sedikit deg-degan, tapi ternyata Aku disambut oleh wajah-wajah ramah para panelis. Segera aku menyerahkan bahan persentasiku kepada Mbak Nana(panitia Ashoka yang berada di dalam ruangan). Selanjutnya, para panelis memperkenalkan diri masing-masing, pertama Ibu Mira dari Ashoka Indonesia, Pak Wahyu Indiro dari Rumah Perubahan spesifik mengenai kewirausahaan sosial, Pak .... dari Kick Andy, dan Ibu Nia dari Guru Pembaharu. Aku sempat terperangah, ternyata Aku berhadapan dengan orang-orang hebat. Panelis mempersilahkanku untuk menceritakan kegiatan sosial yang dilakukan, Aku memulai dengan latar belakang kegiatan ini dilakukan, tujuan, bentuk kegiatan, output, serta apa yang ingin kami lakukan ke depan. Panelis terlihat sangat tertarik dengan apa yang aku bicarakan, dan pertanyaan pertama yang kuterima, “Coba ceritakan pertama kali kalian masuk ke daerah Suku Anak Dalam”, selanjutnya diikuti pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada wirausaha nya, mengenai pembagian hasil, branding produk, serta HAKI. Aku banyak mendapat masukan dari diskusi panel ini, pertama bagaimana menjalankan usaha dengan fairtrade (perdagangan yang adil), kemudian memperjuangkan hak kekayaan intelektual (HAKI) dari prosuk ini, serta bagaimana cara membangun aktivitas sosial dengan baik.
Setelah selesai persentasi Aku kembali berkumpul dengan teman-teman yang lain. Mereka mengajak berjalan-jalan mengelilingi area sekita Rumah Perubahan, aku langsung menyetujui nya, karena aku memang sangat tertarik untuk melihat segala sesuatu yang unik disini. Kami mulai berjalan dari kolam ikan, kemudian menuju area outbond yang didesain sangat alami, ada kolam lumpurnya, kemudian kearah taman bunga mini, disana terdapat bunga bangkai, inilah kali pertamaku menemukan bunga bangkai.
Setelah puas berjalan-jalan, kami kembali ke gedung Power House, ternyata para panelis telah selesai berdiskusi, kami pun diajak bercerita oleh salah seorang panelis (Buk Nia), dia menceritakan kegiatan yang dilakukannya di sekolah, bagaiman ia berusaha memotivasi murid-muridnya untuk melakukan perubahan di sekolahnya. Salah satu kegiatan yang diceritakannnya dalah, aktivitas sosial miridny, dalam memfungsikan kembali WC sekolah yang telah lama tidak digunakan, mereka bergoyong royong membersihkan WC, kemudian menerapkan sistem sumbangan bagi yang ingin menggunakn WC. Dia juga menceritakan tentang aktivitas salah seorang muridnya,mengenai bagaimanakah sekolah yang aman itu? Sekolah aman yang dimaksud disini, adalah sekolah yang bahan bangunannya baik, sehingga mampu memberikan rasa aman kepad murid untuk belajar disana, serta sekolah yang guru-gurunya mampu memberikan rasa aman kepada murid-muridnya saat belajar. Buk Nia juga bercerita, tentang bagaimana ia berusaha mengatasi permasalahan murid yang bandel, sungguh Aku banyak mendapatkan ilmu dari guru pembaharu ini, ilmu tetntang mengajar, dan mencintai profesi itu.
Malamnya, kami berkumpul di lobby Rumah Perubahan, disan kami diberitahu hasil dari seleksi panel, kami dipanggil satu persatu ke dadalam ruangan disana disampaikan kelebihan dan kekurangan dari aktivitas sosail yang telah kita lakukan, serta masukan-masukan untuk kedepannya. Alhamdulillah, Al-Ardvici SAD Rengke-rengke dinyatakan bergabung dengan Ashoka.
Mudah-mudahan bisa terus memberikan kontribusi J Ganbatte Kudasai....

Renew My Dream...

07 April 2013, di permulaan pagi 04.40
Bismillah...
Sudah lama sekali Aku tidak menulis, terhitung sejak 2 minggu dikampung, Aku belum menghasilkan sebuah tulisan pun. Ya, Aku sekarang kembali ke kampung, bukan sebuah keputusan yang mudah, saat memutuskan hal ini. Sebuah keputusan yang sulit, yang sudah kutimbang beberapa kali, tapi, tampaknya Aku memang harus kembali ke kampung, Aku tidak punya kost lagi di Jambi, dan Aku sudah diterima mengajar di STKIP kampungku.
Aku bukan tak betah hidup dikampung, semua enak, makan selalu ada, tidak payah bayar kos, dan itu tidak akan terjadi kalau Aku tinggal di kost. Tapi, satu hal yang membuatku agak kurang nyaman adalah informasi yang kudapatkan minim sekali, warnet terbilang jauh dari rumahku, dan itu membuatku harus sangat bersabar...biasanya Aku bisa nongkrong dikamar berjam-jam bersama modem pink-ku, berselancar mencari informasi, hingga lupa makan,lupa segalanya :D. Yah, begitulah hidup memang selalu meminta kita untuk memilih, dan setiap pilihan ada baik dan buruknya, begitu juga dengan imipianku.
Aku sudah menetapkan target besar dalam hidupku, Aku akan menuntut ilmu di negri orang (Luar Negeri). Ada satu hal yang sangat besar yang ingin kulihat disana, aku ingin belajar dari negeri orang, mempelajari ilmu dari negara maju, mengembangkan diriku disana. Aku berharap setelah, aku kembali aku bisa memberikan sumbangsih yang besar untuk negeriku, setidak nya pola berfikirku sudah lebih maju, sehingga cara pandangku akan lebih baik dalam menyikapi setiap permasalahan, dan mencari solusinya.
Aku tahu impianku tidak butuh hanya sekedar keinginan, dan hanya sekedar ucapan, ia butuh kerja keras, sebagai dinamo penggerak menuju impian itu, dan dinamo itu harus senantiasa kuisi bahan bakar semangat, agar senantiasa bergerak hingga ia berhasil menciptakan cahaya yang terang, impianku. Aku harus katakan Aku tak boleh menyerah, tak boleh lemah dalam menjaga semangat ini, harus selalu ingat, bahwa mimpi yang besar butuh perjuangan dan pengorbanan yang besar.
AKU SIAP UNTUK ITU...Insha Allah...
“Allah, kuatkan pundakku, kuatkan azzamku, kuatkan semangatku, untuk meraihnya...Tak ada sesuatupun yang mampu memeberikan pertolongan itu, kecuali engkau...Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’mal nashiir”.

Rimba Ecoschool Part #2 Welcome to The Jungle!!!

Setelah beberapa kali info dadakan dan pengunduran keberangkatan ke Senami, akhirnya jadilah kami berangkat  ke Senami, pada hari kamis, 7 februari 2013, tepat di hari Ulang tahunku...
Pagi itu kami berangkat lebih kurang pada pukul 9.00 pagi, pertemuan dijanjikan di Mendalo Mas, Aku bersama Linda terlebih dahulu ke BMKG, mengantarkan sebuah surat penelitian, setelah itu kami langsung menyusul rombongan menuju Muara Bulian via Ness. Linda mengendalikan motor laksana Nimbus 2000 Harry Potter, sungguh membuatku serasa mau terbang, but never mind it’s make me happy Sob ;).
Sampailah kami di Senami kurang lebih pada pukul 11.00. Pertama kali kami mengunjungi rumah Cik Yam salah seorang pengrajin di daerah Suku Anak Dalam, seperti biasa dia menyambut kami dengan gurauan-gurauan kecil seperti tak peduli kami mau datang kesana atau tidak, yang sebenarnya Aku tahu ia sangat berbahagia dengan kedatangan kami. Kami satu-persatu menyalami Cik Yam, dan tak lupa kutanyakan kabarnya, Cik Yam bercerita kalau ia sudah beberapa lama ini demam dan asma. Aku bertanya apakah ia sudah berobat? Ia menjawab percuma saja berobat, uang kito habis kito kasihkan ke orang penyakit dak sembuh-sembuh...(#sungguh sebuah pemikiran yang sangat berbeda). Aku tidak ingin bertanya banyak lagi, pandanganku tertuju pada setumpuk kerajinan tangan yang telah selesai di anyam, kerajinan tangan dengan desain udang-udangan. Aku mengambil satu diantaranya, dan membawanya kepada Cik Yam, Cik Yam menjelaskan bahwa kerajinan itu sudah berjumlah kurang lebih 250 buah, segeralah bawa ke jambi.

Setelah lama bercerita dan melihat kreativitas Cik Yam yang baru, akhirnya kami meminta izin kepada Cik Yam untuk mengajak anak-anak bermain di Posyandu. Yaa, hari ini kami merubah planning Rimba Eco-skul, karena ternyata anak-anak disini sudah pulang dari sekolah sejak jam 10, jadi planning yang kami rencanakan setelah zuhur pun, kami ganti menjadi jam 11. Gentong (salah satu anak SAD) memanggil teman-temannya untuk berkumpul di Posyandu, entah bagaimana cara ia mengumpulkan teman-temannya tak sampai setengah jam telah berkumpul 12 orang anak. Ada Eka, Lilis, Yuda, Nangsang, Lana, Raju, Adel, Gea, Ima, Mira, Gentong, dan satu orang lagi yang aku lupa namanya.

Kami pun mulai mengajak adik-adik itu bernyanyi Mars Pendekar Lingkungan (seperti lirik yang sudah kuceritakan sebelumnya), bernyanyi sambil berekspresi J. Setelah itu kami mengajak adik-adik untuk bercerita mengenai tanaman-tanaman yang mereka kenal yang berada di sekitar mereka. Lalu kami mengajak mereka berjalan-jalan memasuki hutan, disana kami berjalan melihat-lihat pepohonan sambil melontarkan beberapa pertanyaan kepada adik-adik mengenai pengetahuan mereka terhadap pepohonan itu, dan kami tanyakan biasanya kegunaan pohon itu untuk apa saja. Ternyata pengetahuan mereka sudah cukup luas, seluruh pepohonan yang kami tanyakan bisa dijawabnya, meskipun dengan nama-nama yang tidak biasa kami dengar, seperti pohon ibol, sungkai, ati-ati, dan lain sebagainya.
Cukup lama kami berjalan-jalan wisata hutan bersama adik-adik, kemudian kami mengajak mereka keluar dari hutan, mereka meminta berfoto bersama (#haha ternyata pada narsis juga). Kami melanjutkan perjalanan ke jembatan Sungai Sigam, disana kami diberitahu mereka mengenai tanaman tubo ubi, buah-buahan yang bisa dipakai untuk meracun ikan, dimana cara penggunaannya, tubo ubi itu di masukkan ke dalam karung, kemudian di injak-injak setelah hancur, ditebarkan ke sungai-sungai, maka ikan-ikan akan terapung di sungai. Sungguh sebuah ilmu yang baru bagiku.
Akhirnya tibalah saatnya kami mengumpulkan adik-adik kembali ke Posyandu, kami membagikan snack berupa jajanan dan air minum kepada adik-adik, mereka tampak sangat berbahagia. Mereka juga menyanyikan lagu Happy B’day To You untukku, aku merasa sangat bahagia. Sebelum mereka pulang kami titipkan sebuah PR istimewa untuk mereka, yaitu mewawancarai orang tua mereka mengenai khasiat dari tanaman obat yang berada di hutan, setiap orang memiliki satu tanaman yang berbeda.
Banyak pelajaran yang Aku dapatkan dari ini, bahwa anak-anak SAD ternyata memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali tanaman-tanaman di hutan mereka, ini sebuah kearifan lokal yang harus terus dijaga dan diwariskan J.
Semangat terus Rimba Eco-school....

Kamis, 07 Februari 2013

Kado di Hari Ulang Tahun ke 22


Kamis, 07 Februari 2013
Bismillah...
Happy B’day---Happy B’day---Happy B’day to me =)
Tak terasa usiaku sudah mulai berkurang 1 tahun, itu berarti sisa hidupku di dunia ini pun telah berkurang. Kini Aku telah berusia 22 tahun, banyak yang harus kutanyakan pada diriku sendiri :
Apa yang sudah Aku lakukan selama ini?
Kontribusi apa yang telah Aku berikan pada keluarga, orang-orang di sekitarku, masyarakat?
Amalan apa yang telah Aku persiapkan untuk bekal akhiratku?

Gift From Ayaks ^^
Allah, terima kasih atas usia yang telah Engkau berikan kepadaku, istiqomahkan Aku di jalan Mu, jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur, jadikan Aku hamba yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, jadikan Aku hamba yang selalu berbakti pada kedua orangtua, jadikan Aku orang yang selalu mengasihi sesama, Ya Allah pelihara hatiku dari hal-hal yang buruk, pelihara hatiku dari segala sesuatu yang tidak Engkau ridhai...

Ya Allah, di usia ku yang ke 22 tahun ini, Aku ingin melanjutkan mereguk ilmu di bumi Mu yang luas.Ya Allah, berikanlah Aku kesempatan untuk bisa mereguk luas Nya ilmu Mu di Bumi Australia, New Zealand, Finlandia... Biarkan keinginan itu terus hidup di hatiku Ya Allah, biarkan Aku terus menjaganya, hingga nanti kau berikan ia di waktu yang tepat, biarkan keyakinan itu terus ada, hingga Engkau berikan ia sebagai sebuah kenyataan Ya Allah.... Aaamiin Ya Allah...

Sebuah kado yang sangat indah di hari Ulang tahun ini :
Aku memasang deadline menyelesaikan motivation letter di hari ulang tahunku dan itu Alhamdulillah FINISH... Thank You Allah...

Rabu, 06 Februari 2013

Trying to Write English

Dear...Bismillah...
Today I've much activity, some of them is "bring baggage", but its make me to do sport.
Yeah, long time not sport, the last time sport, when I in Senior High School #haha

#1
Bring one printer to the doctor of printer (Mr. R)
#2
Bring second printer to doctor again :)
#3
Bring all the printer back to home again
#4
Bring 20 glass from gallery to home...

From this case, I get something :
I must humble and always ikhlas to do anything,,,, ^^
Keep fight...

Rimba Ecoskul Part- Pendekar Hutan (09 Desember 2012)


Pagi yang cerah, semangat yang membuncah... Sudah lama sekali aku tak mengunjungi dusun itu, kalo tak salah hitung sudah 3 bulan aku tak kesana. Tak tahu kenapa ada perasaan rindu untuk bertemu mereka, ingin menyapa mereka, ingin berbagi senyum bersama mereka.
Kami berangkat jam 7.30 dari Unja Mendalo menuju daerah Suku Anak dalam yang berada di kabupaten tetangga, yaitu kabupaten Batanghari. Tak terasa sudah 2 tahun aku dan teman-teman melakukan program pengabdian masyarakat di daerah itu. Hari ini, kami menjalankan program Rimba Ecoskul, yaitu program comdev di bidang pendidikan, dimana kami mengajak anak-anak SAD untuk belajar bersama menjaga lingkungan dan budaya mereka.
Aku berangkat bersama 10 orang teman-teman tim Rimba Ecoskul, rata-rata anggota tim ini adalah adik tingkatku, tetapi mereka memiliki semangat yang patut diacungi jempol, sangat luar biasa. Kami berangkat menuju kabupaten Batanghari, aku di bonceng oleh adik tingkatku Niki, dia mengendarai motornya dengan kecepatan 80 km/jam, really fast....karena kecepatan yang luar biasa ini, akhirnya kami sampai di Dusun Senami jam 9.30, artinya tepat 2 jam perjalanan.
Sampai di daerah Senami, hal yang pertama kali kami lakukan adalah “isi bensin” di rumah buk Kadus, karena ternyata banyak diantara kami yang belum sarapan. Aku tahu ini, salah satunya karena komitmen waktu yang telah kami tetapkan sebelumnya, jam 7 teng ngumpul di depan Unja, ontime. Komitmen ini cukup membuahkan hasil, tetapi efeknya banyak yang tidak sarapan, cukup lama kami berada di rumah Bu kadus, dan ternyata kami 11 orang menghabiskan 34 gorengan, Amazing J.
Perjalanan dilanjutkan, menuju posyandu untuk mengajak anak-anak bermain bersama di Rimba Ecoskul. Alhamdulillah, surprise, ternyata mereka ramai yang hadir sekitar 19 orang. Ada satu hal lagi yang sangat menggelitik hatiku, mereka berteriak kepada kami kalau mereka mau belajar, aku tertegun, salut.
Kami pun mulai mengajak mereka berkumpul di Posyandu, mulai dari mengajak mereka berkenalan, dan melihat ekspresi wajah-wajah polos mereka. Lalu kami juga mengajak mereka bernyanyi Naik-naik ke Puncak Gunung yang dirubah liriknya :
Main-main ke Dusun Senami
Indah indah sekali
Kiri kanan kulihat saja
Banyak hutan yang hijau

Banyak hal lucu yang terjadi, ada anak yang suka membuat pantun, tetapi pantunnya agak rada-rada aneh, karena rata-rata pantunnya berkisah tentang percintaan. Wah, ini PR buat kami bagaimana agar mereka kembali ke kodrat anak-anak,hehe. Ada juga anak yang sangat bersemangat bernyanyi, dan ternyata disini aku baru menyadari kalau dunia anak-anak itu menyenangkan, mereka bebas berekspresi, bebas mengeluarkan semuanya, tanpa beban,. Aku suka mereka.

Setelah letih bermain-main, kamipun mengajak mereka untuk mencintai lingkungan mereka, satu yang kami tanamkan hari itu, buang sampah pada tempatnya. Dan mereka, ternyata sangat mudah untuk diajari, apa yang kami berikan langsung diterapkan saat itu juga. Two Thumbs Up!!!
Kamipun melanjutkan perjalanan ke daerah Bor 8, disana lebih banyak komunitas Suku Anak Dalam. Aku bersama teman-teman menelusuri jalanan setapak yang sangat rindang menuju ke daerah Bor 8. Sampai disana, kami mencari rumah kepala adat yang baru, setelah menemukan, kami pun membicarakan maksud kedatangan kami kesana, niat kami disambut dengan antusias oleh kepala adat, dan ia menyarankan kami untuk mengunjungi rumah warga disana, untuk bersosialisasi.

Apa yang kami dapatkan?
180 derajat dari yang kami dapatkan sebelumnya, anak-anak disini takut bertemu kami, mereka berlari saat akan kami ajak bicara. Keadaan ini, cukup membuat kami bingung, bagaimana mungkin akan mengajak mereka belajar bersama, diajak berbicara saja lari...

Tetapi kami yakin ini tantangan baru bagi kami...
New Challenge in the Next Time J
Ganbatte Kudasai!