Selasa, 04 Desember 2018

Pengalaman Tes CPNS Dosen-Ristekdikti (Seri 3-Pemberkasan)


11 Desember 2017
Sore itu Aku masih berada di kampus, di Tekbum (Jurusan Teknik Kebumian) tepatnya. Tiba-tiba kak Rizka yang juga masih duduk manis di mejanya, memberi tahu dengan agak sedikit “hectic” bahwa pengumuman kelulusan tes CPNS Kemenristekdikti telah keluar. Aku langsung memburu laptop yang masih terbuka, laptop Mba Anggi (salah satu dosen Teknik Geologi), segera berselancar menuju website Kemenristekdikti, dan mendownload pengumuman. Lalu bersibuk-ria mencari-cari namaku di antara lembar-demi-lembar data pengumuman, jujur agak sedikit deg-degan. Kak Rizka yang telah terlebih dahulu menemukan namanya, segera berucap syukur, begitu juga Wahyudi. Tak lama kemudian Aku juga menemukan namaku di sana, Alhamdulillah lulus. Ada rasa haru dan kesyukuran yang teramat dalam, Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmusshalihaat…segala puji hanya milik Allah, dengannya sempurnalah seluruh kebaikan :’). Semoga Engkau limpahkan keberkahan Ya Allah.

12-19 Desember 2017-Pemberkasan
Gambar 1. Daftar Persyaratan Pemberkasan
Setelah pengumuman, peserta yang dinyatakan lulus seleksi diminta untuk melengkapi berkas yang akan dikirimkan ke Ristekdikti. Beberapa perlengkapan yang diminta seperti terlihat pada Gambar 1.
1.   Pas foto terbaru ukuran 3 x 4 cm berlatar belakang merah sebanyak 12 lembar dengan menuliskan nama dan tanggal lahir di balik pas foto tersebut. Harap ditulis menggunakan tinta yang tidak mudah luntur.
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Keterangan Telah Melakukan Perekaman KTP elektronik dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebanyak 3 lembar.
3. Surat lamaran yang ditujukan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (sesuai format pada Lampiran IV). Lamaran ditulis tangan sendiri dengan tinta hitam pada kertas folio bergaris dan ditandatangani sebanyak 3 rangkap. Surat lamaran tidak perlu diberi materai.
4.     Fotokopi ijazah dan transkrip nilai S1 dan S2 yang telah dilegalisir (tanda tangan dan cap basah) oleh pejabat yang berwenang (sesuai ketentuan pada lampiran V) sebanyak 3 rangkap.
5.      Daftar Riwayat Hidup (sesuai format pada Lampiran VI) yang ditulis tangan sendiri dengan huruf kapital/balok dan tinta hitam, ditandatangani dan ditempel pas foto 3 x 4 cm berlatar belakang merah sebanyak 3 rangkap. Daftar Riwayat Hidup dicetak pada kertas HVS ukuran F4. Tata cara pengisian, dapat dilihat pada halaman akhir Daftar Riwayat Hidup.
6.   Surat pernyataan (sesuai format pada Lampiran VII) diisi dengan tinta hitam dan ditandatangani di atas materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) sebanyak 3 rangkap. Surat pernyataan dicetak pada kertas HVS ukuran A4.
7.  Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah/Kepolisian Resort yang masih berlaku sekurang-kurangnya sampai dengan bulan Februari 2018 beserta 2 rangkap fotokopi yang telah dilegalisir.
8. Asli surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari Rumah Sakit Pemerintah, yang terbaru (dikeluarkan bulan Desember 2017) beserta 2 rangkap fotokopi yang telah dilegalisir.
9.  Asli surat keterangan bebas narkotika, psikotropika, precursor dan zat adiktif lainnya (NAPZA) dari Rumah Sakit Pemerintah, yang terbaru (dikeluarkan bulan Desember 2017) beserta 2 rangkap fotokopi yang telah dilegalisir.
10. Fotokopi Surat Keputusan/Keterangan bukti telah/pernah bekerja (jika ada), sebanyak 3 rangkap.
11. Fotokopi surat nikah dan akte kelahiran anak (bagi yang telah menikah atau memiliki anak), sebanyak 3 rangkap.
Karena ada jadwal Kuliah Lapangan (KL) 1 Teknik Geologi UNJA di SUMBAR, akhirnya Aku memutuskan untuk mempersiapkan berkas ini dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, agar bisa segera menyusul ke ranah minang. Segera saja Aku mengumpulkan berkas-berkas yang ada di kosan, seperti fotokopi ktp, legalisir ijazah dan transkrip, dan fotokopi SK pernah bekerja. Sisanya akan  mulai dicicil besok.

12 Des 2017
Hal pertama kali yang Aku rencanakan akan diurus adalah SKCK, karena Aku berada di Kota Jambi, Aku berinisiatif untuk mengurusnya langsung ke POLDA Jambi, agar tidak perlu balik ke Kabupaten Muarasabak lagi yang terbilang cukup jauh (1,5 jam dari Kota Jambi). Pagi sekali Aku sudah bersemangat memacu beat-hijau ke daerah The-Hok, menuju POLDA, sampai disana segera menuju tempat pembuatan SKCK, menemui salah seorang petugas yang berada disana. Dan ternyata, SKCK untuk pemberkasan CPNS hanya bisa diurus di Polres tempat domisili KTP, ini artinya Aku harus pulang ke Sabak.

Berlanjut ke berkas selanjutnya, Surat Keterangan Sehat Jasmani dan Keterangan Bebas NAPZA. Aku memutuskan untuk segera menuju ke Rumah Sakit Umum (RSU) Jambi. Disana, untuk mengurus kedua surat ini dibutuhkan biaya 220ribu (Suket Sehat Jasmani (Keur) 20ribu dan Suket Bebas NAPZA 200ribu). Tesnya tidak lama, hanya harus bolak-balik naik turun tangga, mengurus ini-itu, hingga meminta legalisirnya.

Sekitar jam 2, baru selesai urusan di RSU. Aku segera menuju RSJ (Rumah Sakit Jiwa) untuk mengurus Suket Sehat Rohani. Ternyata, pelayanan di RSJ tutup sampai jam 3, dan Aku diminta kembali lagi kesana esok harinya.

13 Des 2017
Esoknya, pagi-pagi sekali Aku kembali ke RSJ, biaya untuk pembuatan surat ini 200ribu. Tesnya berupa menjawab pertanyaan benar-salah sebanyak 567 soal, yang benar-benar membuatku bosan. Beberapa pertanyaan yang masih kuingat dari tes ini “ Anda menyayangi ibu Anda?” entah diulangnya berapa kali pertanyaan ini, belum lagi ada pertanyaan “Anda suka menyimpan barang yang tidak berguna”, so many questions, buat membuktikan rohani kita sehat atau tidak. Hasil tes baru keluar 2-3 hari setelah tes.

Setelah menyelesaikan tes yang sesuatu itu, Aku segera menuju ke Polres Sabak, mengejar berkas selanjutnya, SKCK. Sampai di Polres Sabak kurang lebih pukul 1 siang, ternyata pegawainya sedang istirahat. Jam 13.30 Aku kembali kesana, dan pegawai bagian rekam sidik jari sedang tidak di tempat. Aku diminta kembali lagi besok.

14 Des 2017
Sekitar jam 9 pagi Aku kembali lagi ke Polres Sabak. Masih disambut pegawai yang sama, ia sudah mengenaliku, menyambutku dengan ramah dan mengantarku ke bagian rekam sidik jari. Perekaman sidik jari ini memakan waktu hingga 30-40 menit. Usai kegiatan menempelkan seluruh jari-jari di cairan lengket seperti oli yang disapukan pada papan perekaman, Aku diminta memasukkan bahan ke loket bagian SKCK. Kurang lebih 10 menit menunggu, Aku dipanggil, SKCK nya sudah selesai. Saat pulang dari Polres, ada razia di simpang depan Polres, Aku yang tak punya SIM benar-benar tidak tahu bagaimana harus pulang ke rumah. Alhamdulillah ada salah seorang polisi yang berbaik hati mengiringku ke luar dari zona razia.

Setelah menyelesaikan semua persyaratan yang harus diurus ke luar, saatnya latihan menulis. Mulai dari menulis surat lamaran, daftar riwayat hidup dan surat pernyataan, dan semuanya rangkap 3, benar-benar membuat pegal. Selesai acara tulis menulis Aku segera menyiapkan map dan amplop untuk pengiriman.

15 Des 2017
Aku kembali lagi ke Jambi. Target nekadku hari ini, semua bahan fix dan siap kirim.
Sampai di Jambi Aku segera mencetak foto di studio foto. Aku juga meminta tolong Saddam yang juga bersamaan denganku tes Rohani (salah seorang teman yang lulus CPNS BPPT) untuk membantu mengambilkan hasil tes Rohani-ku di RSJ. Setelah semua bahan siap semua. Aku segera menyusunnya sesuai dengan urutan yang diminta. Selanjutnya bahan ini kutitipkan ke Kak Rizka untuk pengiriman.
Pemberkasan selesai-tahap selanjutnya-menunggu…

Alhamdulillah J.

Jumat, 23 November 2018

Pengalaman Tes CPNS Dosen-Kemenristekdikti Seri 2-SKB (Seleksi Kompetensi Bidang)

Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) merupakan tahap seleksi kedua setelah lulus Tes TKD (Tes Kompetensi Dasar). SKB terdiri dari 3 jenis tes, tes tertulis tentang bidang keilmuan, tes microteaching/MT (praktek mengajar) serta tes wawancara. Pada tahap SKB, jumlah peserta yang mengikuti tes sebanyak 3x dari jumlah formasi yang ditawarkan (misalnya 1 formasi yang diminta, maka peserta yang dipilih adalah peserta dengan urutan 3 ranking tertinggi nilai TKD-nya). Alhamdulillah, Aku mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes ini. Lokasi pelaksanaan SKB berada di instansi yang dipilih, yaitu UNILA (Universitas Lampung).

1. SKB dijadwalkan pada tanggal 15-16 November 2017 di UNILA. Aku dan Kak Rizka memutuskan untuk berangkat tanggal 14 November sore dengan penerbangan langsung Jambi-Lampung.
2. Kami sampai di Lampung kurang lebih pukul 19.00 malam. Aku segera menelfon taxi langganan etek/tante (adik Ayah). Kurang lebih pukul 20.00 Aku sampai di rumah etek. Malamnya Aku mempersiapkan bahan ajar, mulai dari RPS (Rencana Pembelajaran Semester), SAP (Satuan Acara Perkuliahan), dan juga slide materi untuk durasi mengajar 10-15 menit. Semuanya baru rampung pukul 00.30, kebiasaan the power of kepepet (Pelajaran yang diambil, kebiasaan the power of deadline jangan dipelihara).
3. Pagi pukul 07.15 tanggal 15 November. Aku berangkat ke UNILA diantar oleh sepupuku Irfan. Kami berhenti terlebih dahulu di fotokopi menuju di sekitar kampus untuk mengeprint bahan microteaching. Setelah itu, Aku diantar ke lokasi tes yang bertempat di Gedung Rektorat. Pembukaan tes dilaksanakan pukul 09.00, yang dibuka langsung oleh Rektor UNILA dan didampingi oleh Kabag Kepegawaian. Kurang lebih isi sambutan Rektor, mengajak untuk bersama-sama memajukan UNILA, dan diharapkan untuk lanjut studi S3 di Luar Negeri. Usai acara pembukaan, kami peserta tes yang berjumlah 8 orang (3 geografi, 2 teknik informatika, 2 pg-paud, dan 1 geologi) diminta untuk mengatur posisi untuk ujian tertulis SKB. Tes tertulis SKB berisikan 100 soal geologi dalam waktu 90 menit. Aku mengerjakan tesnya setengah mengantuk dan setengah pusing, efek begadang semalam dan capek perjalanan. Akhirnya Aku paksa selesai juga 100 soal yang luar biasa ini. Selesai tes, Aku diantar oleh pegawai kepeg-nya menuju Fakultas Teknik, lokasi tes microteaching. Wawancara dan microteaching dilakukan dari jam 13.00-15.00 oleh Dekan, Kajur, Sekjur, dan bagian TPMPF (so many questions and interrogations). Alhamdulillah semua berjalan lancar, kecuali di bagian penandatanganan surat pernyataan yang dibubuhi materai 6000 yang agak sedikit macet :D.
4. 16 November 2017, tes wawancara dilakukan dengan Wakil Rektor (WR) 2 dan WR 3. Tes yang semula dijadwalkan akan dilaksanakan pada pukul 09.00, harus diundur hingga jam 11.00, dikarenakan para pewawancara ada agenda lain. Prosedur tes wawancara, dipanggil satu persatu ke dalam ruangan pewawancara. Pertanyaan dari kedua pewawancara kurang lebih mengenai, perkenalan, motivasi menjadi dosen (kenapa ingin jadi dosen?), kemampuan bekerjasama/bekerja dalam tim, kemampuan memecahkan masalah, pengalaman kerja, serta etika/kesopanan. Alhamdulillah, wawancara berjalan lancar, terasa seperti sedang ngobrol saja. Jadi bayanganku sebelumnya mengenai wawancara yang menegangkan salah total. Pewawancara benar-benar bersahabat, dan ada yang mengajak bernostalgia tentang Jambi pula.
5. Wawancara berakhir sekitar jam 15.00, setelah itu diadakan penutupan secara informal oleh Kepala Kepegawaiannya. Intinya beliau menyampaikan, hasil dari tes akan segera diserahkan ke pusat (Kemristekdikti), silahkan memantau info selanjutnya dari website.

Apa lagi yang bisa dilakukan selanjutnya?
Berdo’a minta diberikan yang terbaik dari Allah :).

Selasa, 03 Juli 2018

Pengalaman Tes CPNS Dosen-Kemristekdikti~(Seri 1-TKD (Tes Kompetensi Dasar))

Sedikit berbagi cerita mengenai tes CPNS yang Aku ikuti beberapa waktu lalu....

Awal September 2017 diumumkan beberapa formasi kementrian dan 1 pemerintah daerah, termasuk Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (RISTEKDIKTI). Aku memutuskan untuk mendaftar di kemenristekdikti, setelah mempertimbangkan beberapa universitas yang membuka formasi untuk lulusan S2 Teknik Geologi, Aku akhirnya memutuskan untuk mengambil  Fakultas Teknik (Teknik Geofisika) Universitas Lampung pada formasi Dosen Lulusan Terbaik. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk mengambil instansi ini adalah karena lokasinya yang paling dekat dari daerah asalku (Jambi), ibuku juga menguatkan untuk mengambil di Lampung, karena ada etek (tante) yang berdomisili di daerah ini.

Aku mulai mengumpulkan persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar CPNS, meskipun mengumpulkan hanya sebatas me-list dalam catatan harian hijau-ku, maklum kebiasaan the power of deadline. Akhirnya di tanggal 21 September 2017 barulah Aku mulai proses pendaftaran yang real-nya, dan ternyata prosesnya tak semudah yang dibayangkan. Beginilah kurang lebih step-stepnya:
  1. Membuat akun di https://sscn.bkn.go.id/, pembuatan akun ini Aku coba berkali-kali karena servernya yang lagi sibuk dan beberapa kali gagal, ini efek mengerjakan sesuatu di batas waktu :D, hehe. Pada website tersebut, kita diminta untuk memasukkan NIK dan No. pada kartu keluarga, ini dimaksudkan agar pelamar hanya mendaftar pada 1 formasi. Setelah itu, kita diminta memilih kementrian tujuan, Aku meng-klik kemristekdikti. Setelah pemilihan tersebut, kita di alihkan ke website khusus cpns kementrian.
  2. Setelah berhasil membuat akun di situs tersebut, kita di alihkan ke situs http://cpns.ristekdikti.go.id/, pada situs ini kita diminta login kembali dengan memasukkan NIK dan password. Akan tetapi ternyata login di website ini lebih sulit lagi. Aku menunggu kurang lebih 2x24 jam, baru berhasil login pada website tersebut, Alhamdulillah. Di website ini kita diminta memilih universitas tujuan, serta jurusan yang akan dipilih. Kita juga bisa melihat jumlah pelamar saat ini yang mendaftar pada formasi yang kita pilih. Saat Aku mendaftar jumlah pelamar saat ini ada 2 pelamar, 3 termasuk Aku. Akhirnya proses pendaftaran online selesai pada tanggal 23 September 2017. Pelajaran 1, lebih baik mendaftar akun sedini mungkin, untuk menghindari server sibuk jelang deadline.
  3. Setelah itu Aku mulai mengumpulkan dan menyusun berkas yang akan dikirimkan, dengan deadline akhir pengiriman pada tanggal 25 September 2017. Beberapa persyaratan yang dipersiapkan adalah: surat lamaran yang ditulis tangan dan ditempel materai 6000, pas foto 4x6 (4 lembar), fotokopi KTP, asli bukti pendaftaran online yang telah ditandatangani, fotokopi ijazah dan transkrip yang telah dilegalisir, serta surat keterangan akreditasi prodi dan perguruan tinggi. Semua berkas dimasukkan ke dalam map merah dan dikirimkan ke kampus tujuan. Aku mengirimkan semua berkas tepat di hari terakhir pengiriman, 25 September 2017. Saatnya menanti pengumuman kelulusan berkas. Pelajaran 2lengkapi berkas yang dibutuhkan, dan segera kirimkan, hindari the power of deadline.
  4.  Pengumuman kelulusan berkas keluar pada tanggal 7 Oktober 2017, saat itu Aku sedang berada di lokasi pengabdian, Teluk Kenali. Salah seorang teman mengirimkan file pengumuman kelulusan berkas di instansi yang Aku lamar. Akan tetapi, namaku tidak tercantum disana, Aku tidak lulus berkas.
  5. Tak lama setelah pengumuman ini Aku sakit, Vertigo kata dokter. Kurang lebih 10 hari Aku istirahat di rumah, memang benar-benar tidak sanggup untuk membuka laptop dan belajar Tes CPNS. Di titik itu, ada rasa syukur di hatikunamaku tidak tercantum pada kelulusan berkas, Sepertinya, Allah memintaku untuk istirahat di rumah. Pelajaran 3selalu positive thinking sama Allah, karena rencana Allah selalu baik.
  6. Bi iznillah, tanggal 26 Oktober 2017 keluar pengumuman susulan kelulusan berkas untuk 14 orang, dan namaku tertera disana. Alhamdulillah ‘ala kulli haal Ya Allah.
  7. Ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengen sistem CAT (Computer Assisted Test) dijadwalkan pada tanggal 28 Oktober 2017 sesi VI (18.30-20.00). Waktu yang sangat mepet sekali, mengingat Aku hanya memiliki waktu 1,5 hari untuk mempersiapkan semuanya ditambah lagi kondisi tubuhku yang sedang kurang fit setelah sakit kurang lebih 10 hari. Akhirnya dengan diantar adik, Aku pergi ke lokasi tes pada pukul 16.00. Aku berharap masih bisa belajar di lokasi tes. Ternyata Aku salah, di lokasi tes suasananya benar-benar tidak pas untuk belajar, suasananya terlalu ramai. Dberanda tempat tes terdapat 1 monitor besar yang menampilkan live score TKD peserta yang sedang ujian. Disana terpantau pergerakan score peserta seiring berjalannya waktu untuk mengejar passing grade yang ditentukan. Hal ini membuat para pengamat riuh, benar-benar berasa seperti suasana menonton pertandingan sepak bola. Aku memilih duduk agak jauh dari monitor, badanku masih gemetar, masih bersisa efek sakitnya. Setelah registrasi dan menonton video tata cara ujian CAT, Aku menuju masjid untuk shalat maghrib. Usai shalat maghrib, kami langsung diarahkan ke ruang ujian. Ruang ujian tersebut kurang lebih berisi 20 komputer, dikarenakan sesi VI hanya terdiri dengan 13 orang peserta, kami diminta untuk memenuhi sisi bagian depan saja. Pengawas ujian yang berasal dari BKN Pusat memberikan arahan mengenai tata cara ujian, lalu kami diminta memulai secara bersama-sama. Ujian berlangsung 90 menit dan terdiri dari 100 butir soal dengan rincian (TWK/Tes Wawasan Kebangsaan 35 soal, TIU/Tes Intelegensia Umum 30 soal, dan TKP/Tes Karakteristik Pribadi 35 soal). Aku memilih menyelesaikan soal TKP terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan TWK dan terakhir TIU. Strategi ini sengaja Aku pilih terkait dengan manajemen waktu, kerjakan soal yang mudah terlebih dahulujika ada soal yang sulit dan panjang, lebih baik ditinggalkan dulu (Pelajaran 4). Akhirnya 90 menit berlalu, layar komputer otomatis menutup tampilan soal, tertera score akhir di layar TWK=70, TIU=100, TKP=162, beserta tulisan “Terimakasih Anda telah selesai melaksanakan TKD”, tulisan ini khusus untuk formasi khusus. Untuk formasi umum biasanya tertera tulisan lulus/tidak lulus passing grade.
Tampilan Website Kementrian

*****
Usai maghrib tanggal 9 November 2017, masuk WA dari Kak Rizka (salah seorang dosen geofisika di jurusanku), “Selamat Rahmi, tinggal satu orang, Lampung nih”, tulis kak Rizka sambil mengirimkan attachment file Universitas Lampung (UNILA). Aku lulus dan Alhamdulillah Kak Rizka lulus juga di ITERA-Lampung. Bismillah, one step closer