Kamis, 15 September 2016

Renungan Jalan Setapak

Ketika aku ingin hidup kaya, aku lupa, bahwa hidup itu sendiri adalah sebuah kekayaan. Ketika aku berat untuk memberi, aku lupa, bahwa semua yang aku miliki juga adalah pemberian. Ketika aku ingin jadi yang terkuat, aku lupa, bahwa dalam kelemahan, Alloh memberikan aku kekuatan. Ketika aku takut rugi, Aku lupa, bahwa hidupku adalah sebuah keberuntungan, karena anugerahNya. Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu bersyukur kepadaNya. Bukan karena hari ini indah kita bahagia. Tetapi karena kita bahagia, maka hari ini menjadi indah. Bukan karena tak ada rintangan kita menjadi optimis. Tetapi karena kita optimis, rintangan akan menjadi tak terasa. Bukan karena mudah kita yakin bisa. Tetapi karena kita yakin bisa, semuanya menjadi mudah. Bukan karena semua baik kita tersenyum. Tetapi karena kita tersenyum, maka semua menjadi baik. Tak ada hari yang menyulitkan kita, kecuali kita sendiri yang membuat sulit. Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi jalan setapak yang dapat dilalui orang. Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi lentera yang dapat menerangi sekitar kita. Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka berdoalah untuk kebaikannya.

Semoga bermanfaat.
Sumber: FP Santri Tahfidz DT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar