Aku mulai merasakan arti dari wisuda itu sesungguhnya.
Wisuda itu melepaskan status mahasiswa yang melekat pada diri seseorang dan
mengakibatkan orang tersebut menjadi “tanpa status” dan harus segera menentukan
arah akan kemana kaki dilangkahkannya mengejar status berikutnya.
Apa sih perasaan setelah wisuda?
Galau? Ya…
Karena galau Aku menulis. Karena dengan menulis, rasanya
seperti berdialog dengan diri sendiri, dan dengan begitu Aku seperti menemukan “teman
diskusi”.
Akan kemana Aku berikutnya?
Menapaki jalan takdir berikutnya…
Lantas apa itu takdir?
Sebenarnya setiap hari kita dihadapkan pada pilihan –
pilihan. Misalnya dalam momen wisuda saja, ada beberapa pilihan, ingin memakai
baju warna apa? Jilbab warna apa? Sandal wisuda yang bagaimana? Foto wisuda
dimana? dan lain sebagainya, semuanya tentang memilih. Pada akhirnya kita harus
memilih dan memutuskan mana yang akan kita pilih. Terkadang, takdir itu
terlihat seperti keputusan yang kita pilih. Sejatinya,
takdir itu sesuatu yang telah Allah rancang untuk kita, dan hati kita
digerakkan Allah untuk memilih itu.
Jadi, alangkah bijaknya jika ingin
memilih sesuatu, kita kembalikan dulu pada Allah, agar niat – niat kita kembali
lurus, hanya untuk menggapai ridho – Nya.
Cukup
sekian diskusi monolog antara Aku dan Diriku, yang kalau diteruskan
pembahasannya akan kemana – mana, maklum yang diajak diskusi lagi galau :D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar