Sabtu, 24 Mei 2014

Cinambo – Structur Field

Bismillah...
Sabtu, 17 Mei 2014 kemarin, kami Geologist on 7 (Go7) beserta mahasiswa S1 yang mengambil mata kuliah Geologi Struktur melakukan ekskursi ke daerah Majalengka Jawa Barat, tepatnya di Sungai Cinambo. Pengalaman ekskursi yang menarik J, disini untuk pertama kalinya saya melihat berbagai struktur geologi dengan sangat jelas, daan yang terpenting sungainya... (*unforgottable)
Beautiful!
Kami berangkat pukul 08.00 wib, telat 1 jam dari waktu yang direncanakan (*rubber clock again). Seperti biasa sebelum berangkat kami berkumpul terlebih dahulu di spot favorit (Kubus ITB), disana kami dibagi menjadi 10 kelompok, dan masing-masing kelompok dibagi peralatan ekskursi, masing-masing 1 buah palu dan kompas geologi. Saya dan teman-teman Go7 ditempatkan di kelompok terakhir, dimana kelompok ini terdiri dari 7 orang mahasiswa Pra-S2 dan 1 orang mahasiswa S2 Geologi.
Perjalanan menuju lokasi ditempuh menggunakan 2 buah bis, dan melewati rute Jatinangor. Di tengah perjalanan menuju lokasi kami melewati daerah Sumedang, daerah yang sangat khas dengan kuliner “Tahu Sumedang”nya.
Perjalanan ditempuh dalam waktu 3 jam. Kurang lebih pukul 11, kami sampai di lokasi. Untuk mencapai lokasi, kami harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit dari lokasi pemberhentian bis.
Perjalanan Menuju Beautiful Spot
Eng-ing-eng....
Akhirnya sampailah kami di *beautiful spot*!
Bantaran Sungai Cinambo... J
Setibanya disana, kami langsung diberikan kuliah singkat oleh Pak Mino (Dosen Pengampu MK Geologi Struktur)...
Action!

Cinambo benar-benar “Beautiful Spot” bagi para geologist... Why?sekilas saya jelaskan kondisinya berdasarkan sumber terpercaya J
Daerah Majalengka, Jawa Barat, merupakan bagian dari wilayah Geologi Cekungan Bogor yang merupakan back-arc basin. Cekungan ini dicirikan oleh endapan aliran gravitasi (gravity mass flow/turbidit) yang tebentuk sejak kala Miosen Awal. Ini menunjukkan pola progradasi dan semakin muda endapan sedimennya ke arah utara. Hal ini tentu berhubungan juga dengan polaperkembangan perlipatan sesar anjakan (Fold Thrust Belt) ke arah NE. Jalur perlipatan-sesar anjakan ini merupakan rangkaian jalur yang berkembang dari bagian barat, sekitar Purwakarta hingga ke arah Timur di sekitar Bumiayu. Satuan batuan yang tersingkap di daerah ini terutama terdiri dari formasi Cinambo (N14-N17), Formasi Cantayan (N17-N 18) dan formasi Bantarujeg (N19) (Djuhaeni  dan Soejono, 1989).
Bantaran Sungai Cinambo
Daerah ini benar-benar istimewa dengan kondisi struktur geologi primer (saat pengendapan) maupun sekundernya (pasca pengendapan) yang termasuk lengkap. Setelah mendapatkan kuliah singkat dari pak Mino, kamipun diminta membuat peta lintasan serta kontruksi penampang daerah ini dengan dipandu asisten.
Kami dipandu oleh 3 asisten, dan melakukan pengamatan dari jalur Utara ke Selatan. Meskipun cuaca benar-benar sangat cerah alias panas, tetapi kami sangat bersemangat untuk melakukan ekskursi kali ini. Pertama kali yang kami lakukan adalah membuat peta lintasan, lalu dilanjutkan dengan mengukur strike dan dip perlapisan, mengamati struktur perlapisan sedimen saat pengendapan serta mengamati struktur yang terjadi pasca pengendapan, seperti sesar, rekahan, dan lipatan.
Kurang lebih 3 jam kami berkeliling dari sisi sungai sebelah kanan, dan dilanjutkan dengan menyeberangi sisi sungai sebelah kiri (*basah-basahan J ), mengamati singkapan-singkapan cantik yang berada di depan kami. Dari sini kami menemukan, struktur primer : paralel laminasi, load cast, bioturbasi, serta struktur sekunder : kekar, sesar, dan lipatan. Adapun litologinya terdiri dari perselingan batupasir dan batulempung. Beberapa kali terdengar asisten nyeletuk: “coba lihat ini, sesarnya cantik banget kan?”...haha begitulah anak geologi sesar selalu menajadi objek yang sangat menarik, dan dibilang cantik...
Sesar
Sesar
Load Cast
Dan tibalah waktunya break makan siang, padahal singkapan kami masih bersisa 5 meter lagi yang belum diselesaikan. Tapi, akhirnya kami memilih buat mengisi kampung tengah. Ini juga merupakan pengalaman yang tak terlupakan, makan siang di tepi sungai Cinambo, di temani dengan semilir angin, cuaca yang mulai agak sedikit bersahabat (*agak mulai sejuk) serta ocehan-ocehan mahasiswa S1, tentang menu makan siang kami : telur lempung kata mereka. Wah...bener-bener deh mereka, mentang-mentang ukuran butiran kuning telur menyamai ukuran butiran lempung, dibilang gitu...saya tertawa dalam hati, tapi, tepat saat itu juga otak kanan pun segera merespon, dan muncullah sebuah ide bisnis, Cafe Geologi, dan akan sangat unik jika membuat menu makanan, dengan nama-nama geologi, seperti : nasi load cast, telur lempung, atau ikan jurrasic....
Telur Lempung :)

Selesai makan, kamipun melanjutkan ekspedisi kami ke 5 meter sisa singkapan. Dan setelah itu dilanjutkan dengan sesi narsis alias foto-foto. Akhirnya tibalah waktunya untuk pulang, sekitar pukul 3 kami pun harus meninggalkan singkapan cantik ini...See you beautiful Cinambo J.

Group Photo ^^
Perjalanan di bus SERU! Kelokan-kelokan yang ditempuh bis menuju Bandung, persis seperti perjalanan menuju Kerinci, membuat perut mual, ditambah lagi saya dan teman-teman harus menulis laporan di dalam bis, hal ini  karena kami diharuskan mengumpulkan laporan ekskursi setibanya dikampus... Perfect! Ini benar-benar mengocok perut.
Kami tiba dikampus sekitar pukul 11 malam, dan masih harus nongkrong di depan kampus untuk melanjutkan menulis laporan yang belum tuntas dikerjakan di bis, ditambah lagi dengan beberapa hiburan yang tak diminta dari mbak-mbak waria yang menemani kami, Lengkaaplah, dan semakin lengkap J, hehe...
Unforgottable Cinambo J
*Alam takambang jadi guru...
membaca kebesaran-Mu ya Allah, semakin menyadari begitu besar karunia-Mu*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar